BAGIAN 21

45 41 6
                                    

Hari ini hari pertama Ahra berstatus sebagai tunangan Sharga. Semalam, setelah acara ulang tahun perusahaan sekaligus pertunangan Ahra dan Sharga, Ahra memilih kembali ke kost bersama Fai. Sedangkan ibu dan adiknya kembali ke apartemen El.

Seperti biasa, alarm diponsel Ahra berbunyi. Namun rasa ngantuk dan lelah membuat Ahra tidak mendengarnya. Hingga alarm itu berhenti berbunyi dengan sendirinya. Kembali ponsel Ahra berbunyi. Kali ini bukan alarm, tapi dering telepon.

"Ahra... Ponselmu berbunyi" Kata El yang tidur ditengah-tengah Ahra dan Fai. Kedua mata El masih tertutup rapat. Sementara Ahra, masih belum bangun. Apalagi Fai, dia tidak bergerak sedikitpun dari posisinya. Karna terus berdering, membuat El terganggu.

Dengan mata yang tertutup rapat, El mencoba mencari ponsel Ahra. Setelah menemukannya, El segera mematikan ponsel itu. Kemudian El melanjutkan tidurnya.

Sementara ditempat berbeda, Sharga mengernyit heran saat teleponnya dimatikan.

"Ada apa dengannya? Kenapa teleponnya dimatikan?" Gumam Sharga.

"Mungkin Ahra masih tidur, dia pasti kelelahan" Kata Diaz yang duduk didepan Sharga.

"Benar juga, ya sudahlah akan kutelepon lagi nanti" Sharga meletakkan ponselnya disaku celananya. Lalu melanjutkan sarapannya kembali.

Sharga dan Diaz tetap kekantor hari ini. Keduanya sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Jiwa pengusaha sudah mendarah daging pada keduanya.

"Kapan rencananya kalian melangsungkan pernikahan?" Tanya Diaz penasaran.

"Hmm.... Secepatnya, akan kubicarakan dengan Ahra" Jawab Sharga.

"Tahun depan ditanggal dan bulan yang sama, sepertinya itu menarik" Usul Diaz.

"Tidak tidak, itu terlalu lama, kalau Ahra setuju, aku ingin pernikahan kita diadakan akhir tahun ini"

"Itu terlalu cepat"

"Lebih cepat, lebih baik, benar bukan?"

"Ya terserah kau sajalah"

"Oya, bagaimana denganmu?" Tanya Sharga sambil menatap Diaz serius.

"Aku? Ada apa denganku?" Diaz malah bingung sendiri dengan pertanyaan Sharga.

"Ya kau, bagaimana hubunganmu dengan El?"

"Sudah kukatakan, dia sudah ada yang punya, apalagi"

"Heh, sudah ada yang punya bukan berarti tidak ada kesempatan untuk mendekatinya, selama tidak ada ikatan yang jelas, kau masih bisa menjadikan dia targetmu"

"Aku sudah selesai, aku pergi dulu" Diaz beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Sharga.

"Ckk, benar-benar dia itu" Sharga segera menyusul Diaz setelah menghabiskan Segelas susu miliknya.

🌸🌸🌸

Jam 11.10 menit, Fai, Ahra dan El baru bangun dari tidurnya. Walau sudah membuka matanya, baik Ahra maupun kedua sahabatnya itu masih enggan beranjak dari tempat tidur. Mereka masih berguling-guling ria ditempat paling nyaman bagi semua orang itu.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now