BAGIAN 29

35 31 4
                                    

Ahra menatap iba pada sosok wanita yang tengah meringkuk disebuah bangku. Tatapan wanita itu kosong. Bibirnya tidak berhenti menggumamkan entah apa. Rambutnya acak-acakan. Ada beberapa luka dikakinya. Suster yang ada ditempat itu mengatakan, wanita yang tidak lain adalah Disty itu sering mengamuk. Dia berteriak dan tidak mau memakai alas kaki. Tubuhnya begitu kurus dengan mata cekung.

Ahra melangkah mendekati wanita itu. Sharga mengikuti dari belakang. Perlahan Ahra berjongkok.

"Hai Disty" Sapa Ahra memulai pembicaraan. Walau mustahil Disty akan merespon ucapannya, Ahra tetap bersikap seperti biasa.

"Apa kabar? Kau masih mengingatku?"

Masih sama, Disty sibuk dengan dunianya sendiri. Tidak peduli akan sekitarnya. Sharga menyentuh bahu Ahra. Mengajak Ahra pergi dari tempat itu. Dengan kecewa Ahra berdiri lalu akan melangkah pergi saat suara Disty menghentikannya.

"Berhenti"

Sharga dan Ahra saling berpandangan. Ahra tersenyum menatap kearah Disty. Lalu kembali  menghampiri Disty.

"Apa kau mengingatku?" Tanya Ahra.

Disty menggeleng. Membuat Ahra sedikit kecewa.

"Tidak masalah jika kau tidak mengingatku, biar kuberitau namaku Ahra"

"Ahra???"

"Heum... Dan pria yang berdiri itu Sharga" Kata Ahra menunjuk kearah Sharga.

"Sharga??? Ahra??"

Keadaan masih baik-baik saja hingga tiba-tiba Disty berteriak histeris. Tangannya memukul kepalanya sendiri.

"Sharga... Aku pembunuh.... Ahra mati... Ayah... Dimana ayah" Racau Disty tidak jelas.

Sharga dengan sigap memeluk Ahra. Takut jika Disty menyakitinya.

"Hahahaha... Sharga... Ahra... Bahagia... Aku... Aku mati... Tidak... Aku.. Bertemu ayah.... Ayah... Ayaaaaaah!!! Hiks... hiks..."

Disty tertawa tiba-tiba lalu sekejap kemudian meracau tidak jelas. Lalu berteriak dan menangis.

Akhirnya Sharga dan Ahra meninggalkan rumah sakit jiwa itu. Mereka tidak menyangka Disty bisa seperti itu.

🌸🌸🌸

Diaz menguap dan mulai bosan karna menunggu kedatangan Ahra dan Sharga. Bersama Mila dan Lila, Diaz membuat pesta kecil-kecilan menyambut kedatangan Ahra dirumah ini. Sebenarnya agak terlalu berlebihan. Tapi menurut Sharga itu dilakukan agar Ahra merasa nyaman. Padahal sebelumnya Ahra sudah tinggal disini. Dasar Sharga saja yang terlalu aneh.

"Aku mengantuk, aku akan tidur sebentar, bangunkan aku jika mereka datang ya" Kata Diaz akan melangkah kekamarnya.

"Tidak bisa tuan, anda harus tetap disini" Kata Mila sambil menahan lengan Diaz.

"Mila, lepaskan tanganku, aku harus tidur, kau tidak lihat mataku sudah tidak bisa terbuka, biarkan aku tidur" Rengek Diaz.

Bukannya melepas pegangan tangannya pada lengan Diaz, Mila malah semakin mengeratkan pegangannya. Lalu mendorong Diaz menuju ruang tamu. Mendudukkan pria itu disofa.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now