BAGIAN 19

47 49 4
                                    

Restoran milik Fai tidak begitu ramai hari ini. Hanya ada beberapa meja yang terisi. Setelah kejadian beberapa waktu lalu, banyak yang memutuskan untuk tidak kembali kerestoran itu. Kecewa sudah pasti, tapi Fai percaya semua akan ada hikmahnya. Bunyi pintu utama dibuka. Membuat Fai menoleh, menyambut pelanggan yang datang.

"Selamat datang" Sapa Fai ramah sambil menundukkan kepalanya.

Dia belum menyadari jika Ahra dan Sharga yang datang.

"Hihihihi lucu sekali, aku kan sudah sering datang kesini" Kata Ahra sambil tertawa cekikikan.

"Kau sudah sering, tapi pria ini baru pertama kali, jadi aku akan memperlakukannya sama seperti pada pelanggan yang lain" Kata Fai sambil memukul kepala Ahra dengan buku menu yang ada dimeja. Ahra langsung cemberut.

"Tidak perlu seformal itu, aku akan senang jika kau memperlakukanku sama seperti perlakuanmu pada Ahra" Kata Sharga.

"Ayo pukul juga kepalanya Fai, dia ingin kau memperlakukannya sama seperti kau memperlakukanku" Perintah Ahra.

Fai memutar matanya malas.

"Duduklah, aku tidak mau melihat drama yang kalian buat" Kata Fai sambil memberikan buku menu pada Sharga.

Ahra mendorong tubuh Sharga untuk duduk di salah satu tempat yang biasa dipakainya jika berkunjung kesini.

"Kak Sharga pesan apa?" Tanya Ahra setelah keduanya duduk.

Sharga masih sibuk dengan buku menu ditangannya. Ahra memperhatikan sekeliling sambil menunggu Sharga menentukan makanannya. Beberapa pelanggan memperhatikan mereka. Lebih tepatnya memperhatikan Sharga.

Ahra lupa dengan siapa dia duduk sekarang. Pasti orang-orang itu tau siapa pria yang tengah fokus membolak-balikkan buku menu itu. Wajahnya sudah sering muncul diberbagai majalah bisnis. Selain itu, wajah tampan Sharga tidak diragukan lagi, pasti menarik perhatian kaum hawa.

Memang tidak setampan dewa yunani, idol kpop atau pemeran novel. Tapi cukup menarik untuk diperhatikan.
Ahra cemberut, merasa dirinya tidak pantas berada disisi Sharga. Dia tidak memiliki apapun untuk dibanggakan.

"Aku pesan ayam taliwang, sup pangsit ayam dan air mineral" Sharga menyebutkan pesanannya.

Dengan cepat Ahra mencatatnya di kertas yang disediakan di atas meja.

"Aku akan menyerahkan ini pada Fai, tunggu disini sebentar" Kata Ahra lalu beranjak dari duduknya.

Ahra masuk kedalam dapur. Menyapa beberapa karyawan yang ada disana termasuk Aro.

"Hai semua" Kata Ahra memamerkan senyum cerianya.

"Waaah liat, ada calon istri pengusaha terkenal disini" Kata Aro meledek.

"Heh, jangan begitu, aku kan tetap Ahra meski nanti menjadi istri kak Sharga" Ahra memasang wajah cemberut, membuat Aro gemas sendiri dan mencubit pipi chubynya.

"Aaaa Aro, kau menyakitiku" Teriak Ahra sambil berusaha melepaskan tangan Aro dari pipinya.

"Jadi dia ingin makan sesuatu?" Tanya Fai yang dari tadi hanya memperhatikan Aro dan Ahra.

Ahra menyerahkan kertas yang tadi berisi pesanan Sharga.

"Baiklah, ayo kembali bekerja" Kata Fai memberi intruksi setelah membaca pesanan Sharga.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now