BAGIAN 31

33 26 10
                                    

Hai....

Author balik lagi nie. Jangan pernah bosen baca, vote dan koment cerita ini ya....

Author minta ma'af kalo banyak typo atau bahasa yang amburadul.
Okey kuy lanjut.... Selamat membaca semua😘😘😘

🌸🌸🌸

Malam ini gerimis dan Ahra hanya ditemani Fai dan El dirumah besar milik Sharga. Ada Mila dan Lila juga dikamarnya. Dari kemarin, Sharga dan Diaz selalu pulang larut malam. Banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

Sebenarnya tanpa Fai dan El diminta menginap juga Ahra tidak masalah. Karna masih ada Mila, Lila dan dua orang bodyguard juga satpam yang ada dirumah Sharga.

Hanya saja, Sharga takut Ahra tidak nyaman yang pada akhirnya memutuskan meminta El dan Fai menginap.

"Yaaah hampir saja mereka berciuman" Seru El yang kecewa karna pasangan di film yang ditontonnya tidak jadi berciuman.

Pipi Ahra bersemu merah. Dia jadi mengingat kembali moment saat dirinya dan Sharga hampir berciuman, persis seperti adegan dalam film itu.

"Ada apa denganmu? Kau demam?" Tanya Fai yang melihat wajah memerah milik Ahra.

Tangannya memeriksa kening Ahra. Lalu mengernyit saat tau Ahra tidak demam.

"Tidak panas, tapi kenapa wajahmu memerah?"

"A..... Aku... Aku sedikit kedinginan"

Ahra menutupi wajahnya dengan bantal. Menyembunyikan rasa malu dan gugupnya pada kedua sahabatnya itu. Ini pertama kalinya Fai dan El memergokinya malu sampai wajahnya memerah.

"Katakan apa terjadi sesuatu antara kau dan Sharga? Apa yang sudah kalian lakukan? Ayo beritau kami"

Fai memaksa Ahra membuka wajahnya yang tertutup bantal. El juga tidak mau kalah. Dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Fai dan Ahra. Dia juga berusaha mengambil bantal yang digunakan Ahra untuk menutupi wajahnya.

"Ahra, ayolah, beritau kami apa yang terjadi" Kata El masih berusaha mengambil bantal yang digenggam erat oleh Ahra.

"Tidak mau, kalian pasti akan meledekku" Kata Ahra dibalik bantal.

"Tidak akan" Kata Fai sambil tersenyum jahat.

"Kalian janji"

"iya" Sahut Fai dan El bersamaan.

Perlahan Ahra menyingkirkan bantal yang dibuat untuk menutupi wajah memerahnya. El menggigit bibir bawahnya agar tawanya tidak meledak. Sementara Fai berusaha mengalihkan perhatiannya pada hal lain.

"Tertawa saja, jangan ditahan seperti itu" Kata Ahra cemberut.

"Bwahahahahahahahah"

Akhirnya meledaklah tawa Fai dan El melihat wajah Ahra yang sudah seperti kepiting rebus. Melihat itu, Ahra kesal dan mengerucutkan bibirnya.

"Terus saja tertawa, tadi sudah janji tidak akan meledekku"

"Iya iya"

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now