BAGIAN 6

71 76 11
                                    

"Kriiiiiiiiiiing....... Kriiiiiiiiing...... Kriiiiiiiing" Suara alarm subuh itu memecah keheningan. Ahra meraba-raba mencari keberadaan ponsel yang semalam dia letakkan sembarangan disamping bantalnya.

Mata Ahra masih menutup, rasanya ingin kembali tidur. El yang tidur disebelah Ahra terbangun, dia bangun dan duduk beberapa menit.

"Whooooooaaaam..... Ini sudah jam berapa?" Tanya El sambil menguap.

Ahra menunjukkan ponselnya kearah El. Tiba-tiba El berdiri, lalu segera berlari menuju kamar mandi. Sepertinya panggilan alam tidak bisa ditahannya. Baru saja Ahra ingin melanjutkan tidur, suara ponselnya terdengar. Pesan masuk dari someone begitu Ahra menamai kontaknya.

Someone: "Cepat bangun..... Kau akan terlambat jika tidur lagi"

Ahra berniat membaringkan tubuhnya dikasur. Namun lagi-lagi dering ponsel mengganggunya. Ahra menyembunyikan ponselnya dibawah bantal. Setelah beberapa menit, ponselnya berhenti berbunyi, Ahra melihat ada satu pesan masuk.

Someone: "Angkat teleponnya, kau akan tau akibatnya jika mengabaikanku"

Kali ini Ahra mengangkat teleponnya ketika ponselnya kembali berdering.

"Iya aku sudah bangun dan aku akan pergi bekerja, apa kau puas!" Teriak Ahra membuat Fai terbangun.

"Baguslah, jangan lupa sarapan dan pastikan kau tidak makan seafood, alergimu bisa kambuh" Teleponnya langsung dimatikan begitu saja.

"Darimana dia tau aku punya alergi? Apa Hirham memberitaunya?" Gumam Ahra bingung.

"Siapa yang menelponmu? Apa pria itu?" Suara khas laki-laki Fai membuat Ahra terkejut.

"Faaaaaai kau ini, aku jadi terkejut" Teriak Ahra sambil melemparkan guling kearah Fai.

"Aku? Kenapa jadi aku yang salah?" Fai bingung sendiri.

"Sudahlah, aku mau mandi" Ahra beranjak meninggalkan Fai sendiri.

Bukannya langsung bangun, Fai kembali melanjutkan tidurnya. Baru beberapa menit, suara El terdengar dari arah dapur.

"Faaaaaai cepat bangun, tugasmu membuat sarapan!"

"5 menit lagi" Seru Fai masih memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian Ahra, Fai dan El sudah ada diruang makan, menikmati sarapan bersama. Ahra sibuk memainkan ponselnya. Dia sedang mengirimi pesan untuk seseorang.

Me: "Bisakah kita bertemu? Itu jika kau tidak sibuk, ada yang ingin aku katakan"

Someone: "Aku akan minta orang kepercayaanku untuk menjemputmu ditempat kau bekerja"

Me: "Baiklah"

"Sama sekali tidak ada basa-basinya" Gerutu Ahra tanpa sadar.

"Ada apa?" Tanya El penasaran.

"Tidak ada apa-apa" Jawab Ahra menyembunyikan rencana pertemuannya dengan pria itu.

"Ayo pergi, jalanan macet saat pagi hari, kita bisa terlambat" Ajak Fai lalu melangkah keluar rumah disusul El dan Ahra.

Sementara ditempat lain, Sharga tersenyum setelah menerima pesan dari gadisnya. Diaz yang baru masuk kekamarnya merasa aneh. Sahabat sekaligus atasannya itu tidak biasanya bertingkah seperti ini. Biasanya saat dia masuk kekamar Sharga, pria itu sudah rapi dengan pakaian kantornya. Tapi lihatlah saat ini, Sharga masih bergelung diatas kasur sambil tersenyum sendiri dengan ponsel digenggamannya.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang