14. BERTEMU

34.6K 5.7K 1.2K
                                    

Bosan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bosan.

Satu kata yang dapat mendeskripsikan keadaan Kesya saat ini. Kesya merebahkan tubuhnya diatas kasur, pikirannya terus berputar memikirkan tugas osis satu minggu yang lalu belum dia  kerjakan, tugas sekolah masih banyak belum lagi persiapan untuk Olimpiade fisika.

Akhir-akhir ini moodnya turun drastis, gadis itu malas untuk melakukan hal apapun, keluar kamar pun dia segan. Tangannya bergerak mencari benda pipih miliknya, Kesya membuka WhatsApp, Instagram, Tik-tok, tidak ada yang menarik baginya.

Kesya sungguh bosan ingin hati keluar rumah tapi apalah daya menurutnya lebih baik rebahan. Gabud, bosen, bingung mau ngapain pikirnya, aneh bukan? Bingung? Padahal tugas numpuk, berjibun, menanti.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar jelas, Kesya yang sedari tadi berkelut dengan pikirannya berdiri membuka pintu kamarnya. Malas dia sudah tau jika itu bukan Frans ayahnya ya Kinan ibunya.

Tangan mulus miliknya memutar knop pintu menampakkan sosok laki-laki berpostur tinggi, hidung mancung, alis, Kesya terkejut dengan siapa yang sekarang didepannya ini dia langsung memeluk laki-laki itu erat tidak ingin dia pergi

"Kangen ngga sama kakak hm?" Tanya laki-laki itu yang merupakan kakak satu-satunya milik Kesya namanya Galaksi Satria Effendi dia baru saja pulang selepas mewakili sekolahnya dua minggu yang lalu untuk olimpiade matematika

"Kangen?" Ucap Kesya memandang kakaknya dengan tatapan remeh lalu melanjutkan pembicaraan "Sama demit?ogah," lalu menirukan orang mual. Memang sikap Kesya kepada setiap orang akan berbeda. Jika pada kakaknya dia akan bersikap menyebalkan dan manja tidak seperti kepada orang lain entah itu guru atau sahabatnya dia akan bersikap dingin.

"Dih ya udah kakak mau pergi yang jauh ngga pulang!" ucap Galaksi kesal

"Baperan." Ejek Kesya lalu menjitak kepada Galaksi lumayan keras membuatnya merintih kesakitan. Kesya berbalik badan menuju kasur miliknya dan menjatuhkan bongkongnya disana.

"Sakit goblok." ucap Galaksi tetap memegangi kepalanya lalu terlintas di pikiran Galaksi untuk mulai menglitiki adiknya itu, Kesya yang mendapat perlakuan seperti itu dari kakaknya tertawa keras dia merasa begitu geli.

"Udah-udah, ampun," ucapnya disela tertawa, Galaksi tersenyum manis lalu menghentikan menggelitiki Kesya.

"Gimana sekolah barunya?"tannya Galaksi

"Biasa aja"jawab Kesya singkat dan hannya diangguki oleh Galaksi

"Kaki lo kenapa, ini juga tangan, pipi, lebam semua? Bunda pukulin Lo lagi?" Tanya Galaksi menegang tangan adiknya yang lebam

Kesya meringis kala Galaksi menekan lukanya. "Engga kok, kemarin digigit nyamuk, kalo kaki kemaren ngga sengaja mecahin gelas terus kena kaki," ujar Kesya menampilkan cengiran khasnya

"Sampai kapan Lo tutupin ini Sya?" Batin Galaksi memelas

Galaksi mengangguk beberapa kali. "Oh ya, ayah sama bunda gimana?"

"Ya gitu."

"Gitu gimana?"

"Kakak tau sendiri lah."

"Iya, kapan keluarga kita bisa kaya dulu lagi?"

"Ini semua gara-gara gue, gue emang pembawa sial," ucap Kesya dengan tatapan kosong menghadap kedepan, mengingat kejadian masa lalu sangat menyakitkan baginya.

"Hust jangan ngomong gitu, semua anak istimewa, anak itu anugrah jadi ngga ada yang namanya anak pembawa sial," jelas Galaksi sembari mengelus puncak kepala milik adiknya, lalu memeluk tubuh mungil Kesya.

"Kakak minggu besok mau ke Surabaya."

"Ngapain?" tanya Kesya melepas pelukannya

"Lomba lagi"

"Lo masih sekolah aja sibuk banget, emang siswa di SMA lo cuma lo doang?!"

Galaksi tertawa renyah, "ya engga sih tapi mumpung gue masih sekolah di Bandung kan, bulan depan gue juga pindah SMA Victoria," jelasnya

"Lo kapan ke Bandung lagi?"

"Minggu depan"

"Loh lo kaga sekolah?"

"Udah pinter gue"

"Sombong!"

"Gue udah izin kok, gue belain nih buat ketemu lo, khawatir gue"

"Gue udah gede."

"Gede bagi lo, buat gue lo bayi gede gue yang harus gue jaga."

"Alay." Cibir Kesya berjalan keluar kamar meninggalkan kakaknya disana, Galaksi menuju meja belajar Kesya lalu menemukan ponsel milik Kesya yang bergetar dan terdapat 2 notif entah dari siapa

+628********

Batu

+628*********

Kulkas

Galaksi membaca pesan itu menyerit bingung, siapa dia? Teman baru Kesya atau siapa? Galaksi membaca pesan yang dikirimkan nomor tersebut dari awal yang belum dihapus oleh adiknnya.

Laki-laki itu tidak ambil pusing pesan tersebut menurutnya pesat itu tidak ada unsur kejahatan, hanya iseng saja. Galaksi meletakkan ponsel Kesya pada tempatnya lalu berjalan keluar kamar menyusul adiknya.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—


Kata-kata yang cocok buat Kesya apa nih kira-kira? Comment 🍒

Spam Next☞

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now