Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Walau tak ada bahu untuk disandar tapi masih ada telur untuk didadar karena hidup butuh sarapan bukan harapan" ~Arka Mahendra Stevenson
Clara berjalan santai menggendong tas ransel miliknya rambut tergerai indah menambah pesona kecantikannya. Gadis itu sengaja berangkat sekolah lebih awal dan memilih untuk naik angkutan umum.
Dari kejauhan terlihat seorang wanita dengan tampilan kacau berlari tidak tentu arah sampai ada montor melaju cepat namun wanita itu semakin berjalan ketengah dengan sigap Clara menarik tangan wanita itu sampai Clara dan wanita tersebut tersungkur ke tanah.
Syukurlah wanita itu selamat tanpa ada lecet sedikitpun, Clara mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu berdiri. Wanita itu melihat wajah Clara Lamat lantas memeluknya erat.
"Ria mama kangen, jangan tinggalin mama lagi," ucapnya menangis tersedu-sedu
Clara melepaskan pelukan itu. "Maaf tante tapi nama saya Clara bukan Ria"
"Ngga! Kamu itu Ria anak mama?! Sudah ayo kita pulang sayang, papa sama kakak nungguin kamu dirumah" ucap wanita itu. Tanpa berfikir panjang wanita itu menyeret paksa Clara untuk mengikutinya. Dia ingin memberontak namun dia kasihan terhadap wanita itu.
"Wajahnya kok kaya ngga asing ya?" Batin Clara
-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-
"Bi Sumi, mama mana?" Tanya Nathan turun dari tangga, sedari tadi dia mencari-cari mamanya namun tidak ada
"Bibi ngga tau mas, dari tadi bibi didapur, coba tanya bapak," ucap Sumi yang bekum selesai mencuci piring.
"Oke bi, papa mana?"
"Diruang kerja mungkin mas," ucap Sumi
Nathan melangkah menuju ruang kerja Alexs untuk menanyakan keberadaan Hanna mamanya. "Pa mama mana?"
"Loh bukannya sama kamu? Tanya bi Sumi coba," ucap Alexs sibuk dengan berkas-berkas penting
"Ngga ada kata bibi mama sama papa"
"Coba cari dikamar," perintah Alexs
"Udah pah ngga ada," ucapnya risau, kemana mamanya pergi? Nathan mengelilingi rumah namun hasilnya nihil dia tidak menemukan Hanna.
"Pah mama ngga ada!"
"Iya papa udah cari juga ngga ada, kemana mamamu itu? Pagi-pagi bikin khawatir," ucap Alexs mondar-mandir tidak jelas memikirkan istrinya
"Ya udah Nathan car-"
"Papa, Nathan," teriak Hanna memasuki rumah memotong perkataan Nathan. Nathan dan ayahnya saling pandang bingung siapa yang dibawa oleh Hanna?
"Ma dia siapa?" Tanya Alexs
"Papa amesia? Ini anak kita Ria," ucap Hanna senang, Hanna terus menggenggam tangan Clara erat
