21. MASA SI?

33.2K 5.3K 1.7K
                                    

Double update yuhuu🦋Happy reading ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Double update yuhuu🦋
Happy reading ❤️

Derungan montor terdengar jelas memasuki gendang telinga, gadis yang sedari tadi menonton TV di ruang tengah lari menuju garasi untuk menyambut kedatangan sang babu.

Pengendara motor itu memarkirkan kendaraannya di garasi melepas helm full facenya,  tangan kanan menenteng plastik berisi kotak yang langsung disambar oleh Bianca lalu membawanya kedalam sedangkan Arka hannya membuang nafas kasar lalu menyusul adikknya.

Bianca, gadis itu kembali menuju ruang tengah lalu kembali menonton drakor sambil sesekali membuka mulutnya untuk memakan martabak manis yang dia bawa tadi.

"Aca ngidam?" Tanya Arka yang heran melihat tingkah adikknya dia terbangun tengah malam dan meminta martabak manis lihat sekarang dia sudah lahap memakan martabak manis yang dia bawa tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aca ngidam?" Tanya Arka yang heran melihat tingkah adikknya dia terbangun tengah malam dan meminta martabak manis lihat sekarang dia sudah lahap memakan martabak manis yang dia bawa tadi.

"Ngidam itu apa bang?" Tanya Bianca polos

"Ngidam itu apa yang Aca pengin  bener-bener kudu kesampean kaya sekarang ini udah jam setengah dua pagi Aca bangun cuma minta martabak manis," jelasnya lalu duduk disamping Bianca

"Oo," ucap Bianca lalu menatap perut miliknya lalu berucap kembali dengan polosnya, "kamu ngidam ya? Jawab, Aca ditanya sama abang, Aca bingung jawab apa kan mau yang kepingin kamu bukan Aca."

Arka melongo tidak percaya melihat tingkah adiknya polos itu.

"Ca perut juga perut Aca jadi yang kepingin ya Aca bukan perut," jelas Arka

"Engga abang perut yang minta buktinya perut yang bunyi bukan Aca," jawanya lagi kini tangan Bianca mengusap perut miliknya, "iya kan perut jangan boong nanti tambah panjang kaya Pinokio"

"Gini amat punya adek."

"Udah sekarang Aca masuk kamar, tidur sisanya buat besok lagi," perintah Arka  diangguki oleh adiknnya.  Setelah Bianca masuk kekamarnya Arka bangkit lalu menuju dapur untuk menyimpan sisa martabak ke dalam kulkas. Merasa haus Arka mengambil minum lalu duduk dikursi dapur pikirannya sekarang ini terisi oleh satu nama yaitu Kesya, entah mengapa akhir-akhir ini dia selalu memikirkan gadis itu.

"Apa mungkin gue suka beneran sama Kesya?" Gumamnya pelan

"Masa iya gue suka," ucapnya lalu meneguk air putih.

"Tapi dia memang beda sih," lanjutnya

"Tau ah udah kaya orang gila gue."

Laki-laki itu memutuskan untuk menuju kamarnya untuk kembali beristirahat besok dia harus menjalankan aktivitasnya seperti biasanya.

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

"WOEANJENG!" Teriak Satria membuat seisi kantin menoleh padanya

"Santai dong," ucap Andra menoyor kepala Satria

"Santai-santai palalo santai, kalah mulu gue?!" Ucapnya kesal. Dirinya merasa tidak terima sudah lima kali kalah dari Andra.

"Sabar orang sabar disayang Surti," ucap Arka membuat Satria menoleh. "Surti siapa Surti!" Tanya Satria

"Sur-"

Belum selesai Arka berbicara sudah terpotong oleh perkataan Gibran yang sedang menggoda siswa-siswi yang berlalu-lalang di kantin

"Lo tau ngga? Gue lagi suka sama orang"

"Siapa?" jawab siswi itu

"Yang nanya," ucap Gibran mampu membuat siswi itu tersenyum malu. Katakan saja dia salting.

"CIE SINTING!!" Teriak Arka yang sangat menggelegar di penjuru kantin membuat mereka mengerutkan keningnya.

"SALTING GOBLOK BUKAN SINTING!" Decak Satria menimbulkan gelagak tawa.

Brakkkkk

Seisi kantin saat ini fokus kepada dua orang siswi yang sedang terlibat cekcok karena salah satu siswi dengan tidak sengaja menumpahkan jus ke sepatu milik Icha.

"LO PUNYA MATA NGGA SIH!"

"P-punya ka," jawabnya gugup jujur dia tidak ingin bermasalah dengan siapapun.

"KALO PUNYA PAKE! BERSIHIN SEKARANG?! CEPET!" Perintah Icha

Gadis culun itu mengambil selembar tissue kemudian dia membungkukkan badannya namun sebelum dia berjongkok dan mengelap sepatu Icha tangan gadis itu dicekat oleh Kesya yang menariknya untuk kembali berdiri.

"LO PUNYA HATI? PAKE!" Ucap Kesya pada Icha. Rahang gadis itu mengeras menandakan bahwa dia marah, tidak ingin mengambil resiko Icha mengisyaratkan kedua temannya untuk pergi dari kantin meninggalkan adik kelasnya serta gadis culun yang dia bully tadi.

"M-makasih," ucapnya menundukkan kepala

"Jangan nunduk terus nanti mahkotamu jatuh, kita duduk bareng yuk di meja situ. Gue punya banyak bahan gosip nih udah gatel mulut gue mau nyrocos," ucap Aurel panjang lebar.

Mereka mengambil duduk dikursi kantin bagian pojok belakang.  Aurel, gadis itu terus berbicara tanpa henti mengedarkan gosip, Laura menyimak dengan estetik gosip dasi Aurel. Sedangkan Kesya hanya berfokus pada novel yang dia bawa tadi.

Dari kejauhan Arka terus memperhatikan Kesya. Paras ayu gadis berkuncir kuda itu mampu menghipnotis seorang Arka. "Gue kenapa ya?" Tanya Arka pelan pada dirinya sendiri.

Dengan keberanian yang ada, Arka berjalan santai lalu memilih duduk bersampingan dengan Kesya. "Ekhem," suara bariton itu terdengar begitu jelas memecah keheningan. Kesya mendongak menatap wajah Arka malas lalu kembali fokus pada novelnya.

"Lah kacang," batin Arka

"Lo ngapain disini?" Tanya Aurel secara tiba-tiba.

"Mau open bajingan," jawab Arka santai sembari menaik turunkan kedua alisnya membuat Aurel bergidik ngeri.

"Sya," panggil Arka pelan.

"Lo kau godain sahabat gue! Pergi lo! Selera Kesya bukan cowok modelan kaya lo!" Usir Aurel yang mendapat tatapan tajam dari Arka.

"Lo-"

"Dia bener kok," ucap Kesya memotong perkataan Arka, menepuk pelan pundak laki-laki itu lalu bangkit meninggalkan tiga insan disana.

Arka menganga tidak percaya, seperti mimpi. "Anjir sakit," batin Arka memegang dada kirinya.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—

Gimana-gimana

Arka terus kena mental ☺️💔

Spam Next☞

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now