Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ada apaan?" Tanya Aji cengo melihat semua orang berlarian menuju lapangan sekolah.
"Ada saweran duit ya? Ngikut dong sis," ucap Arka yang sedang duduk berdampingan dengan Kesya.
"Andra gelut!" Ucap Satria heboh menuju ke kelas. Semua yang berada dikelas terlonjak kaget lalu berlari kecil melihat pertengkaran tersebut dari lantai dua.
BUGH
BUGH
Andra terus memukul David tanpa ada ampun, laki-laki itu memegang kerah David kasar. "Jangan hina sahabat gue?!" Ucap Andra dengan rahang mengeras
"Kenapa? Emang itu kenyataanya kok," jawab David diakhiri dengan senyuman smirk
BUGH
"Abwanggg ganbateee, semangattt, ayok kamu pasti menang sayang, aku disini," teriak Arka membuat semua orang bergidik ngeri tidak terkecuali Kesya yang berada disampingnya
BUGH
Andra kembali melayangkan pukulan hingga David tersungkur ke tanah. Merasa tidak puas Andra memegang kerah David memaksanya untuk berdiri. Aurel berlari mendekati kekasihnya untuk memisahkan mereka.
"Ndra udah, jangan berantem"
Andra tidak mendengarkan kekasihnya dia tetap melayangkan pukulan sampai laki-laki itu lemah tidak berdaya.
"Andra jang-"
"DIEM?!" Bentak Andra. Aurel tersentak dengan suara Andra yang membentaknya, baru kali ini Andra membentaknya didepan umum pula
"Andra udah nanti David mati, lo mau ngubur emang? Tukang gali kubur di komplek sebelah udah pensiun ngab?!" Ucap Arka sedikit berteriak
"Brisik lo Samson?!" Cibir Satria
"Sayang disini lagi ada yang berantem, kamu hati-hati ya," ucap Gibran
"Kamu yang hati-hati nanti kamu bonyok gimana," ucap Siska
"Ini lagi buaya, godain cewek mulu, temen lo itu lagi berantem tolongin kek!"
Andra tidak mendengarkan ucapan dari para sahabatnya, teman sekelasnya, kekasihnya, bahkan guru-guru. Andra kembali memaksa David untuk berdiri.
"ANDRA STOP?!"
Andra melepaskan cengkraman tangan yang memegang kerah David, tubuhnya memutar memandang Clara yang datang dengan raut wajah panik serta air mata yang membasahi pipi. "A-andra udah, jangka berantem, please," ucap Clara menenangkan Andra
Tangan Andra telulur untuk mengusap air mata Clara lembut. Sementara Aurel yang berada dibelakang mereka berdua memegangi dadanya yang terasa sesak matanya memanas melihat pemandangan didepannya.
"Ikut aku," ucap Clara menyeret Andra, Andra memandang David sinis lalu membiarkan Clara menuntunnya untuk pergi
Beberapa siswa berdatangan membantu David untuk berdiri dan mempapah laki-laki itu agar bisa menuju UKS. "Liat pacar lo lebih perhatian sama anak pungut itu!"
