Warning☞⚠️
[FOLLOW DULU BRADER!!!]
cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Harap bijak dalam membaca, tidak untuk ditiru direallife❎
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❎
HATE COMMENT=HAPUS
CERITA MENGANDUNG KEBENGEKAN YANG MEMB...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai... Tembusin targetnya 1k vote+1k comment 😍 Sebelum mulai spam emot🐽☞
Happy reading ❤️
"Loncat atau gue tinggal" ancam Arka geram, gadis menatap lurus ke depan mengambil posisi yang tepat agar jatuh tepat sasaran.
1
2
3
Bukkk
gadis itu berhasil lompat mengenai tubuh Arka, karena sikap Arka yang belum siap, Arka tersungkur ke tanah dengan gadis itu yang berada disamping Arka jarak antara mereka sangat dekat, pandangan mereka bertemu satu sama lain dari arah berlawanan tiba-tiba terdapat suara yang mengejutkan mereka.
"lagi ngapain kalian, ini jam pelajaran ngapain kalian sibuk pacaran disini!?" ucap guru piket yang sedang memantau siswa yang datang terlambat.
"Pacaran? Siapa yang pacaran sama dia ogah gue," cibir Arka.
"Arka kamu itu ketua OSIS di sekolah ini seharusnya kamu mencontohkan yang baik buat siswa-siswi yang lain, bukan seperti ini!"
"Saya kesiangan bu, demi alex ga boong bu, biasanya saya rajin banget bu, ayam belum bangun saya apalagi!"
"Kalian berdua sudah melanggar aturan sekolah karena terlambat, sekarang kalian bedua ibu hukum lari keliling lapangan sepuluh kali!!" Perintah guru piket itu.
"Ya ampun bu, hari ini ibu cantik banget bu masyaallah seperti bidadari," rayu Arka kepada guru piket itu tetapi hal itu tidak mempengaruhi keputusannya.
"Bu, ibu masa tega melihat saya tersiksa lari-larian, panas-panasan nanti saya pingsan gimana bu? Saya berat, nanti siapa yang mau gendong saya bu? Ga ada yang kuat bu," rengek Arka gadis disampingnya hanya diam saja, dia pasrah justru gadis itu bingung dengan tingkah Arka, semua tingkah Arka menurutnya menyesatkan!
"Eh lo bantuin gue kek biar ga dihukum! Diem mulu kek batu," gerutu Arka pada gadis itu.
"Sudah-sudah cepat kalian berdua lari!Teruntuk kamu Arka kalau sekali lagi kamu telat ibu beri hukuman lebih dari ini!"
"Iya ibu cantik iya,"
Arka mendengus kesal dan pasrah mengelilingi lapangan, untung saja lapangan sepi dia tidak terlalu suka dengan tatapan para siswi padanya, menurutnya itu terlalu berlebih-lebihan.
Dirinya merasa dia bukan tipe laki-laki yang digemari para siswa tapi mengapa mereka begitu terkesima melihatnya. Arka bukan tipe laki-laki romantis yang membuat siapapun baper namun pemuda merupakan tipe laki-laki humoris, entahlah mungkin tidak semua wanita menginginkan laki-laki romantis.
Sepasang laki-laki dan perempuan terus berlari mengelilingi lapangan, keringat bercucuran, rasa lelah lelah melanda walaupun seperti itu mereka harus menyelesaikan hukumnya.
