75. UDAHAN MUSUHANNYA

31.6K 4.3K 4.1K
                                    

BACANYA JANGAN DISKIP-SKIP😌JANGAN SUUZON 😍JANGAN EMOSI DULU 😘JANGAN SALAH SANGKA 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BACANYA JANGAN DISKIP-SKIP😌
JANGAN SUUZON 😍
JANGAN EMOSI DULU 😘
JANGAN SALAH SANGKA 🥰

Harusnya update hari Sabtu tapi karena target sudah tercapai sampai hampir tembus 2k comment, aku update sekarang.
Beberapa akun yang berhasil spam sampe ratusan 😭 Dan berhasil buat author depresot😌

Happy reading

Hate comment = hapus

Clara termenung diruang musik lantai dua dekat dengan ruang OSIS. Gadis itu sibuk berkelut dengan pikirannya.

"Mikir dong Ra!" Gumam Clara sembari memukul kepalanya dengan kedua tangan. Kini ruangan musik terasa sepi, hampa, hanya ada Clara disana.

"Gimana caranya biar Kesya diusir dari rumah?" Clara mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

"Ayo dong otak mikir jangan isinya cogan semua! Minta bantuan siapa coba? Andra? Nggak mungkin. Angga? Juga nggak mungkin. Galaksi? Udah nggak ada. Terus siapa?" Ucap Clara bimbang.

Brak

Clara menggebrak kasar meja didepannya. Senyum merekah itu terbit indah dibibirnya. "Bara?! Ya. Bara. Pinter juga Lo Ra. Itung-itung mantan gue ada gunanya. Kalo Kesya hamidun anak Bara, udah jelas diusir dong? Ya 'kan. Pinter!" Sorak Clara gembira.

Clara terus tersenyum tidak jelas karena sudah mendapatkan ide brilian untuk melakukan aksinya, sementara ditempat lain seorang gadis cantik dengan rambut tergerai indah berwarna hitam dengan hiasan jepitan berwarna merah menambah kecantikannya. Gadis itu berjalan santai dengan kedua tangannya memeluk beberapa berkas-berkas OSIS yang diperlukan untuk rapat hari ini didadanya.

Perlahan Kesya melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk sampai diruang OSIS lantai dua. Kesya terus berjalan sembari tersenyum bahagia, semuanya berubah akhir-akhir ini, mulai dari sikap kedua orangtuanya yang berubah menjadi baik, dan sayang padanya.

Tangan Kesya telulur untuk membuka pintu ruangan, perlahan tapi pasti pintu terbuka. Senyum itu memudar dengan cepat, hatinya terasa sesak, matanya memanas. Sesakit ini? Ya. Kesya menggigit bibir bawahnya kuat menahan agar air matanya tidak jatuh. Tidak seharusnya Kesya menangisi laki-laki brengsek.

"Ayo Sya, jangan lemah," batin Kesya

Kedua manik mata Kesya dengan sangat jelas melihat dua lawan jenis sedang bermesraan diruang OSIS, Naomi, gadis itu duduk manis dipangkuan Arka sembari mengecup lama pipi kanan Arka dan sialnya tidak ada penolakan sedikitpun dari Arka, justru laki-laki itu terlihat begitu nyaman dekat dengan Naomi.

Kedua pasang laki-laki, perempuan itu sontak menoleh kearah Keysa berada. Naomi menjauhkan wajahnya dari wajah Arka lalu mengusap lembut surai cowok itu tanpa memperdulikan Kesya yang berdiri mematung didepan pintu.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang