77. HUTAN

28.4K 4.7K 6K
                                    

Perlahan kedua mata itu terbuka, pandangannya kabur, gelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan kedua mata itu terbuka, pandangannya kabur, gelap. Seorang gadis tergeletak ditanah dengan kedua kaki yang masih setia dibalut kain berwarna hitam, mati rasa, kakinya sama sekali tidak bisa digerakkan.

Clara melihat kesana-kemari mencari keberadaan Kesya, kedua gadis itu terpisah. Dengan kekuatan yang ada Clara berusaha bangkit untuk berdiri namun tidak bisa, kakinya begitu lemas.

"KESYA!" Panggil Clara menggelegar memecah keheningan malam ditengah hutan.

"KESYA! Lo dimana?" Teriak Clara sekali lagi namun tetap saja tidak ada respon dari siapapun.

Merasa begitu jauh dengan keberadaan Kesya berada, Clara memutuskan untuk pergi dari tempat itu dengan cara ngesot.

"Beneran cosplay jadi suster ngesot 'kan gue," gumam Clara pelan lalu mulai melakukan aksinya walaupun sesekali gadis meringis menahan sakit dibagian kaki yang terkena tembak.

"Sya..... lo masih idup kan?" Tanya Clara berharap Kesya akan menjawabnya namun kenyataannya nihil.

Clara mendengus kasar lalu mulai melakukan aksinya mengesot. Samar-samar dari kejauhan Clara mendengar suara isakan tangis dari seseorang.

"Mama tolongin Ara. Itu orang apa setan ya? Kalo gue samperin kasian nanti setannya ketakutan liat gue, bukan itu aja, insecure pasti setannya sama gue," ucap Clara pelan sembari berfikir, dirinya ragu untuk menghampiri asal suara.

"Kalo itu binatang buas gimana? Dia ngap gue ngep. Mati dong gue. Mana belum kawin lagi," ucap Clara bimbang.

"Hiks hiks maaf, c-cukup, E-esya s-s-sakit"

Clara yang mendengar rintihan itu mengerutkan keningnya bertanya-tanya. Tanpa berfikir panjang lebih lama Clara mendekati asal suara. Kedua pupil mata Clara membesar kala melihat Kesya dengan keadaan sangat kacau.

"Sya?" Panggil Clara lirih sembari terus mendekati tubuh gadis dengan dress berwarna hitam.

"C-cukup bun sakit hiks," rintih Kesya menangis.

Hati Clara berdesir hebat mendengar rintihan Kesya, sejahat itukah bundanya sampai Kesya trauma? Tanpa aba-aba Clara menarik tangan Kesya lalu memeluknya erat berusaha memenangkan gadis itu.

"Hei.... jangan nangis," ucap Clara mengusap punggung Kesya lembut.

"G-gelap," ucap Kesya mengeratkan pelukannya.

Ah. Clara baru ingat jika Kesya memiliki phobia gelap. "Iya, jangan takut. Ada gue," ucap Clara merenggangkan pelukannya lalu merangkup wajah Kesya, ibu jari Clara telulur mengusap air mata Kesya lembut.

Kesya mengangguk pelan. Kini gadis itu duduk memegangi kedua lututnya, dingin. Itu yang dia rasa sekarang ini. Angin malam berhembus kencang menusuk tulang. Tubuh Kesya menggigil, sekuat tenaga Kesya menahan agar gadis disampingnya tidak menyadari hal itu, dirinya tidak ingin kembali menjadi beban untuk Clara.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now