84. EPILOG

14.3K 1.9K 1.8K
                                    

 Spam emot 🤔☞Happy reading 🦋🤍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Spam emot 🤔☞
Happy reading 🦋🤍

"Kita gak jadi liburan apa?" Tanya Aurel pada teman-temannya namun tidak ada respon karena semua orang fokus pada ponsel yang mereka pegang.

Aurel berdecak sebal. "Woy! Kok gue dikacangin sih!"

Sosok laki-laki yang duduk disebelah Aurel mendongak lalu mematikan ponselnya, tangan Andra telulur untuk mengusap surai Aurel lembut. "Kenapa hm?" Tanya Andra.

"Kalian semua sibuk sama ponsel sendiri, kita itu lagi kumpul tau! Garing banget!" Ucap  Aurel ketus.

"Arka kemana lagi, kalau ada dia pasti rame," lanjut Aurel memandang wajah para sahabatnya  secara bergantian.

"Tau tuh Arka, gue chat gak bales emang dasar seleb," timpal Satria mematikan ponselnya lalu meletakkan ponsel itu dimeja cafe.

"Semenjak Kesya gak ada Arka jadi pendiem, penutup, gue benci itu," ucap Gibran.

"Sama," timpal Andra.

"Jadi kalian benci Arka?" Tanya Laura.

"Kita bukan benci orangnya kita cuma gak suka sama sifat dia yang sekarang," ucap Gibran diangguki Andra dan Satria.

"Andai Kesya masih hidup pasti Arka bakal berubah jadi Arka yang dulu," ucap Clara.

"Gak mungkin!" Sambar Andra cepat.

"Kenapa gak mungkin?" Tanya Aurel.

"Ya mana ada sih orang udah meninggal sampai dikuburin masih hidup? Terus yang dikubur apa? Boneka?" Jawab Andra.

Clara tersenyum tipis ditempatnya. "Tapi masih ada kemungkinan Kesya masih hidup, kenapa? Karena gak ada yang liat pemakaman Kesya dari awal sampai akhir bahkan Arka aja gak liat pemakamannya," ucap Clara.

"Lo serius?" Tanya Laura.

Clara mengangguk. "Ayah gue–maksud gue Frans aja dulu pernah buat status kematian Ria, makamnya kosong buat mengelabui om Alexs, bukan berarti om Alexs gak bisa melakukan itu juga kan?"

Satria menggebrak meja dengan tiba-tiba membuat teman-temanya terlonjak kaget. "Dan bisa jadi waktu dirumah sakit itu semua alat dirumah sakit sengaja disabotase sama om Alexs dibantu suster dokter disana," tukas Satria langsung mendapat tepuk tangan dari para sahabatnya.

"Tumben pinter lo," puji Gibran.

"Lo muji apa ngeledek?" Tanya Satria memandang wajah Gibran sinis.

"Om Andre sekarang udah dipenjara jadi Naomi gak bisa bertindak jahat lagi kan udah gada yang ngekang dia, kita bisa dapet informasi soal tabrak lari waktu itu," ucap Aurel.

Andra mengangguk beberapa kali lalu memandang wajah adik tirinya, "bisa aja mata yang dikasih buat Clara itu bukan mata Kesya tapi mata orang lain, bukan mata aja tapi ginjal buat tante Kinan juga ginjal orang lain, om Alexs banyak duit jadi hal gini pasti gampang buat dia," timpal Andra.

Crazy Ketos Vs Ice WaketosWhere stories live. Discover now