18. Tragic night

2.5K 384 23
                                    

⚠️trigger warn
-blood tragedy

Major Doyoung

.

.

.

Malam indah, dengan bulan menerangi dunia dengan cahaya putih lembutnya.

Seorang wanita menatapi foto-foto usang yang telah lama ia simpan. Foto-fotonya bersama anak-anak lelaki yang ia besarkan.

Menyayangi dan merawatnya layaknya darah dagingnya sendiri.

Anna—wanita itu mengusap foto yang memperlihatkan wajah Doyoung, Jungwoo, dan Taeyong saat mereka kecil.

Walapun Taeyong mengalami hal buruk dan menimpa ingatannya. Tak dapat dipungkiri, Anna benar-benar merasa sangat rindu pada Taeyong.

Ia tak sabar, saat hari libur nanti ia bertemu kembali dengan anak kecil bermata bulat dengan panggilan khasnya.

Ongie

Tapi ia tak tau apa ia bisa mewujudkan hal itu. Apakah ia dapat bertemu kembali dengan anak-anaknya itu?

Anna mengusap bulir air matanya yang membendung diiris matanya.

Lalu uluran tangan besar menepuk pelan bahunya, dan mengelusnya perlahan memberi kekuatan padanya.

"Saya minta maaf Anna, seharusnya saya tidak membawa mu dalam masalah saya"

Anna menggeleng, ia mengambil nafas panjang lalu ia hembuskan perlahan.

Ia mengambil sebuah belati didekat nakasnya. Lalu berbalik pada Jungsik yang melihatnya sendu.

"Aku tidak pernah menyesal dibawa oleh anda ke panti ini.."

Anna mengamati belati indah itu, sambil ia bersihkan ujung belati itu perlahan.

"Aku.. merasa hancur waktu itu. Kehilangan seorang anak yang amat aku sayangi dan membunuh suami ku sendiri"

"Aku pernah salah memilih pilihan ku yang menyebabkan kekacauan dihidup ku Jungsik"

"Memilih lelaki itu yang membuatku dibutakan oleh cinta dan menjadi wanita uang bodoh. Lalu aku baru sadar setelah bayi kecil ku dibunuh olehnya"

"Aku mulai ragu, ragu untuk maju dan takut untuk memilih kembali pilihan ku. Tapi baru kali ini, ada pilihan yang menunjuk ku, uluran tangan mu kepadaku waktu itu adalah pilihan yang tidak aku sesalkan"

Anna tersenyum hangat, membelai boneka kesayangan Jungwoo yang terletak dimejanya.

"Bertemu dengan mereka.. anak-anak ini adalah anugrah untuk ku, karena itu aku tidak menyesal dengan pilihan ku untuk berjuang bersama anda Jungsik. Tugas ku menjaga mereka sudah usai"

Jungsik menatap wanita yang 14 tahun lebih muda darinya. Wanita yang menetapkan hatinya dan teguh akan pilihan yang ia berikan padanya.

Sungguh ia bersyukur bertemu dengan wanita malang yang waktu itu meraung menangisi bayi yang tak bernyawa dengan jasad lelaki yang tersungkur disebelahnya.

MS.C [ nct ] जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें