57. Conversation

1.2K 213 62
                                    


.

.

.

Selama kebersamaan itu berlangsung, kedua orang tua itu bercengkrama satu sama lain mengingat masa lalu yang suram tapi sekarang berakhir dengan kedamaian.

Di saat keduanya masih membahas hal itu, tiba-tiba Kun datang menghampiri keduanya. Kedatangannya disambut dengan baik oleh Mirana.

"Nak Kun, saya tidak percaya jika Zhong masih memperhatikan keluarga murni yang sudah hancur ini, terima kasih atas usaha mu nak" Ucap Mirana penuh syukur dan menepuk pundak Kun pelan.

Kun hanya tersenyum tulus, dia hanya menjalankan apa yang seharusnya keluarganya lakukan di masa lalu. Ayahnya selalu merasa gagal untuk melindungi keutuhan keluarga murni.

Keluarga besar Zhong benar-benar sangat setia, bahkan sejarah tentang silsilah keluarga Zhong dan keluarga murni Orochi telah mereka turun-temurunkan kepada generasi sekarang.

Mereka sangat berutang budi atas kemurnian hati sang guardian karena telah menyelamatkan keluarga mereka dari kesengsaraan.

Bagaimana tidak? Zhong adalah keluarga yang penuh akan kecerdasan di atas rata-rata. Hampir seluruh keluarga berisikan ilmuwan. Tapi pada sejarah awal, mereka diasingkan karena kepintaran mereka yang di atas rata-rata itu, mereka dikatakan sebuah mala petaka untuk masa depan kota mereka dulu karena telah membuat barang-barang tak masuk akal.

Mirana dan Orochi lah yang menyelamatkan keluarga itu, menjadi sebuah bayangan di keluarga murni layaknya keluarga Jiang. Bedanya Jiang terus terang pada publik, dan Zhong secara diam-diam.

"keluarga Zhong telah mendapat informasi penting dari organisasi yang tersembunyi itu. Mereka sepertinya sudah mulai bergerak" Jelas Kun tanpa rem sedikit pun.

Mirana dan Yungxi terdiam, mereka saling tatap dan akhirnya menghela napas panjang. Benar saja, kebahagiaan ini hanya sementara.

"Apa sudah tau tujuan mereka sebenarnya apa? kenapa sepertinya mereka mengincar banyak inang yang lepas kendali" Tanya Mirana sambil mengigiti kukunya.

Kun menggigit bibirnya, ia tak yakin. "kami belum bisa yakin akan hal ini, tapi untuk sementara kami menyimpulkan jika mereka ingin membuat dewa baru"

"d-dewa baru? sudah gila. Apa maksud ini, dewi matahari dan bulan bisa murka mendengar hal ini. Logika dari mana menciptakan dewa baru?!"

"aku masih ingat kalimat orang itu, pemimpin para sekte siren membelot yang dulu mengincar Yangsen"
Mirana dan Kun langsung menatap Yungxi secara bersamaan.

"mengamuk lah, menjadi pengganti Orochi"

———

Karena masih kelelahan, Dejun kembali berbaring dan menghela napas lelah karena kejahilan Lucas dan Johnny.

"maaf, aku nyimpen ini semua sendiri. Aku cuma ga mau-"

Kalimat Dejun terpotong dengan segera, "bukan salah mu, ini semua juga pasti ada sebabnya bukan? sekarang kami sudah berada di sisi mu. Tak usah dipikirkan" Ucap Taeyong sambil mengusak puncuk kepala Dejun.

Renjun mengangguk setuju, "apapun yang terjadi, kakak akan tetap menjadi kakak ku. Lain kali jangan pendam! hiks bikin kesal saja huhu"

Dan anak itu kembali menangis karena masih kesal akan kelakuan kakaknya itu. Yang lain hanya bisa tertawa dan Dejun meminta maaf kepada sang adik.

Tiba-tiba ia sadar, ada seseorang yang tak ada disini. "um kak Yuta, kak Winwin, sama kak Kun dimana?"

Doyoung melihat sekitar, "Kun disana lagi ngobrol sama Nyonya Mirana dan Tuan Huang. Kalau Yuta kayaknya masih tepar, kekuatannya habis untuk melawan mu 5 hari yang lalu. Dan Winwin tadi ikut kok, cuma mungkin sekarang lagi di ruangan Yuta"

MS.C [ nct ] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin