55. Last Hug

1.2K 199 30
                                    


.

.

.

Yungxi mengirimkan pesan dari jam yang mengeluarkan layar hologram miliknya itu kepada sang istri.

Ia memberi tau istrinya, jika ia tak dapat pulang karena situasi yang ricuh di luar sana. Istrinya pun menyutujui itu karena ia juga mengetahui kabar tentang keadaan yang tidak bersahabat.

Walau keduanya hanya sepasang suami istri yang di jodohkan oleh kedua pihak keluarga besar, mereka tidak menyesal untuk menjalin janji suci.

"memberi kabar?" Suara Yangsen muncul, ia membawa jubah putih untuk Yungxi kenakan.

"a-ah iya, anak dan istri ku khawatir" Jawab Yungxi sambil meraih jubah itu perlahan.

Yangsen tidak terkejut jika Yungxi memiliki istri atau bahkan anak. Ini sudah bertahun-tahun dari dia pergi dari rumah Huang.

"jadi.. ini adalah kediaman keluarga murni? selama ini kamu tinggal disini kah?" Tanya Yungxi sambil melihat-lihat para keluarga murni yang sangat elegan dan berwibawa itu.

Yangsen diam, tapi ia mengangguk.

"syukurlah kau sehat.."

"kau juga"

Canggung sekali mereka berdua, setelah mengucapkan itu mereka hanya diam di tempat masing-masing tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Sampai akhirnya Dejun lah yang memecah keheningan.

"ayah! paman Taemin manggil"

Yangsen beranjak dari tempat duduk nya, "aku permisi, Dejun bisa temani paman Yungxi dulu ya?"

Dejun dengan senang hati menganggu. Yungxi tersenyum setelah melihat Dejun kecil yang mengajaknya membaca buku legenda miliknya.

Entah kenapa, ekspresi Yangsen berubah suram setelah mendengar penjelasan dari Taemin. Dan juga, ekspresi Taemin yang seperti menahan tangisnya.

———

"tetua tewas? APA MAKSUDNYA!?" Emosi Yangsen meninggi seketika membuat semua orang disana terperanjat.

Jungwoo yang sedang berada di dekat mereka terdiam, ia mendengar sesuatu yang membuat hatinya terasa amat sakit.

Taemin dengan segera memeluk putranya dan menenangkannya karena tangisan putranya makin lama, makin deras walau tanpa suara.

"kakek..." Panggil Jungwoo kepada kakeknya dengan suara lemah.

Taemin yang tabiatnya adalah putra dari tetua pun merasakan hal sakit yang luar biasa, sama halnya dengan Yangsen yang merasakan kehilangan sosok seorang ayah untuk kedua kalinya.

"kenapa.. kenapa pertahanan para tetua runtuh?" Tanya Yangsen.

"...pasukan musuh memiliki senjata aneh, mereka memiliki senjata anti murni. Kami hanya bisa memberikan senjata yang menewaskan tetua utama" Ucap salah satu anggota murni yang ditugaskan pada barisan depan.

Yangsen mengambil senjata itu, senjata tembak yang memiliki sebuah tulisan latin aneh di sekitaran senjata tembak itu. Saat menekan pematiknya, tulisan-tulisan latin itu menyala terang.

Mata Yangsen berubah menjadi hijau terang, entah karena apa. Tangannya terasa panas, tapi ia bisa menahan itu dengan kekuatan kraken miliknya.

"Bolehkah aku memeriksanya?"

Yungxi tiba-tiba mengulurkan bantuan kepada mereka, Yungxi adalah peniliti teknologi tinggi di Aquariella. Kebanggaan bangsawan saat ini.

Mendengar itu, mereka semua terkejut dan sedikit tidak enak meminta bantuan pada seorang jenius.

MS.C [ nct ] Where stories live. Discover now