40. Aquariella

1.7K 278 100
                                    


.

.

.

Aquariella, kota paling timur di Greenland. Kota ini termasuk kota terbesar dengan mayoritas disana adalah ras siren.

Ras Siren mempunyai bermacam-macam bangsawan, kadang adat istiadat disana adalah menikah dengan lebih dari satu putri bangsawan.

Untuk kepala keluarga, kadang harus di wajibkan memiliki istri lebih dari satu agar ikatan antar bangsawan satu dengan bangsawan lainnya terjalin erat.

Siren bangsawan dengan siren biasa itu berbeda, tapi walaupun begitu. Mereka tak saling merendahkan, perbedaannua hanya di fungsi masing-masing.

Bangsawan sebagai masyarakat yang mengatur keuangan dan ekonomi kota Aquariella sedangkan rakyat biasa sebagai pasokan pakan dan kebutuhan pokok lainnya.

Keduanya saling menguntungkan, tak ada yang bisa saling merendahkan disana. Berbeda dengan ras Witch atau ras Elf.

Siren menjunjung tinggi rasa kebersamaan dan saling tolong menolong.

Tapi walaupun seperti itu, kadang para bangsawan tak bisa menjalin hubungan sebagai keluarga karena adat Siren bangsawan.

Boleh menjalin hubungan, tapi sebagai gantinya. Sang siren harus melepas kedudukannya sebagai bangsawan.

Di aquariella tak hanya ada ras siren, ada manusia juga dan ras-ras lainnya tapi memang tak begitu banyak.

Jika di tanya kedudukan paling tinggi di siren keluarga siapa? tentu saja keluarga Huang.

Ya, Huang. Keluarga dari Renjun dan Xiaojun. Yah walaupun Xiaojun memakai marga Xiao, marga ibunya bukan ayahnya.

Dan juga kampung halaman yang ada hubungannya dengan masa lalu Jungwoo yang belum jelas.

———

"Hah? ayah ngasi permintaan buat ke Aquariella?" Renjun menekuk kedua alisnya heran.

Sejak kapan ayahnya itu ingin meminta pertolongan untum kota itu. Dari dulu mereka selalu berkata kalau masyarakat disana bisa menjaga satu sama lain.

Dan sekarang? wah, sungguh ayahnya menjilat ludah sendiri.

"gua ikut ke sana, lo juga Jun. Nanti kita diskusiin siapa aja yang ikut misi Aquariella"

Setelah mengatakan itu, Guanlin mengambil roti dari piring milik Renjun dan melahapnya tanpa dosa.

"......"

"ALIN ROTI TERAKHIR GUE" Teriak Renjun setelah sadar 5 detik saat roti terakhirnya di comot.

Guanlin menghindar dari serangan Renjun, ia juga mengangkat tangannya ke atas menghalau Renjun untuk mengambil rotinya.

Brak

Sial sekali, Guanlin terpeleset kertas yang berada tepat di bawahnya membuat keduanya terjatuh.

Tangan Guanlin dengan sigap menarik kepala Renjun untuk mendekat pada dadanya.

Kenapa? ia menyadari jika Renjun terjatuh, tubuhnya akan terkena ganggang kursi.

"au...sakit" Lenguh Renjun sebari memegangi tengkuknya.

Ia mengerjabkan matanya perlahan, dan menyadari jika ia berada di atas tubuh Guanlin.

"a...anu, Lin?" Panggil pelan Renjun.

Guanlin malah tertawa terbahak-bahak, Renjun bingung dan wajahnya malah memanas karena posisi mereka yang dekat.

MS.C [ nct ] Onde histórias criam vida. Descubra agora