62. He Is The One

992 177 34
                                    


.

.

.

Seorang anak lelaki yang masih sekitar usia 8-9 tahun tengah bermain pasir, sementara seorang wanita yang masih terlihat muda itu sedang menatap putranya sendu.

Tubuhnya sangat ringkih, sepertinya semua makanan yang ia kumpulkan telah ia berikan kepada anaknya.

"bunda! liat aku buat rumah yang besar" Ucap anak lelaki itu dengan wajah sumringah.

Sang ibu hanya membalasnya dengan anggukan, ia terlihat acuh, memang ia merawat anaknya dengan baik. Tapi dalam hati nya yang terdalam, sang ibu sangat lelah dengan semuanya.

Mereka hanya tinggal berdua, tak ada anggota keluarga yang tersisa. Sebuah gubuk bekas yang ia temukan, cukup sebagai tempat istirahat.

Wanita itu menghampiri anak laki-lakinya, lalu ia memeluk tubuh kecil itu. Tiba-tiba ia menangis. Menyedihkan suara tangisannya membuat orang-orang yang mendengarkannya pasti merasakan sakit yang ia pikul.

Anak laki-laki itu bingung, ia hanya diam dan membalas pelukan sang ibu. Tapi diamnya tiba-tiba berubah menjadi rasa rakut yang besar.

"huhu, anak ku.. ibu lelah berjuang. Ibu lelah mencarikan mu makan, ibu ingin berhenti hiks. Tapi kau darah daging ku.. huhu apa yabg harus ku lakukan.."

"kenapa kita tidak mati bersama saja, agar ibu bisa melepas tanggung jawab ini"

Itu kalimat akhir ibunya, kalimat terakhir sebelum pada akhirnya ia pergi untuk selamanya dengan cara menusuk dirinya sendiri setelah menusuk putranya sendiri.

Dan akhirnya kalian juga mengerti bukan? roh spirit legenda Dragon/Long memilih anak laki-laki yang malang ini sebagai inangnya dan kembali hidup untuk kedua kalinya.

Setelah terbangun dari kematian, ia membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah mayat kaku sang ibu tepat di sebelahnya. Darah segar masih mengalir.

Trauma yang harus ia lawan sampai ia menginjakkan kakinya pada usia remaja dewasa.

Anak laki-laki ini sebatang kara selama 4 tahun. Sampai akhirnya ia diangkat oleh sebuah keluarga dan menjadi anak dari keluarga tersebut.

"aku tak bisa menghapus memori tentang ibu yang membunuhku" Ucap anak lelaki itu saat kepala keluarga yang mengadopsinya tengah memeluknya.

———

Taeil menatap Ten, yang ditatap heran kenapa ia ditatap seperti seorang yang mencurigakan.

"kak Taeil ni kenapa coba, gue jadi takut liatnya" Ucap Ten sambil mengkode kepada anak-anak lainnya untuk menyelamatkannya.

"Ten, jujur saja. Kau yang membawa kantong cairan untuk Doyoung kan?" Ucap Jaehyun tanpa basa basi. Kenapa? karena dia juga masuk ke dalam daftar orang yang di curigakan.

Tapi semua bukti masih sangat kental ke arah Ten, Jaehyun punya banyak alibi karena adiknya selalu didekatnya. Sungchan san penolong 🙏🏻

"ya gue tau gue tu dari ras yang terkenal sesat, tapi ga gini juga kalian ngecurigain gue? kalau ga percaya juga tanya aja ke Johnny. Dia sering baca pikiran gue"

Johnny yang berada di pojok merasa tersinggung, "dih apaan kan gue bilang ke lo, kalau gue mau baca pikiran seseorang minta izin dulu"

"mana da, pikiran gue dilatih secara khusus sama penyihir John. Gue tau lo kadang baca pikiran gue"

Johnny menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, setelahnya ia menghela napas. Padahal ia mau diam-diam saja baca pikiran Ten karena ia memang kepo dengan isi pikiran lelaki yang selalu marah-marah kepadanya.

MS.C [ nct ] Where stories live. Discover now