23. demon

2.1K 347 66
                                    

2k words ◕◡◕

.

.

.

srak

"doyoung?" Taeyong berdiri dari tempatnya duduk memastikan apakah itu Doyoung atau bukan.

Langit sudah menunjukkan pagi, semalaman banyak yang mencari Doyoung karena tidak kunjung kembali.

Sampai-sampai Jungwoo harus dipaksa untuk masuk ke dalam tenda, agar beristirahat karena hidungnya mengeluarkan darah.

"astaga Doy!"

Taeyong langsung menghampiri temannya itu, Doyoung terlihat baik-baik saja tapi sedikit terlihat  pucat.

Ia langsung membantu Doyoung berjalan untuk masuk ke dalam tenda dan beristirahat didalam bersama Jungwoo.

Semua orang langsung mengerumuni Doyoung saat mereka melihat lelaki itu muncul dan tengah digandeng Taeyong untuk membantunya berjalan.

"nanti, kita tanya Doyoung kemana nanti saja. Biar anak ini istirahat dulu, wajahnya pucat sekali" Jawab Taeyong menenangkan teman-temannya yang ingin menanyakan kemana keberadaan Doyoung semalam.

Ten ikut membantu Taeyong, mereka berdua membaringkam Doyoung yang sudah terkulai lemas dikasur yang kecil tapi nyaman itu.

Kasurnya tidak memakai ganggang untuk menyanggah agar berdiri, kasur yang berada ditenda memakai energi magnet yang membuat kasur itu melayang di udara.

Jangan mengira tenda mereka itu tenda primitif biasa. Tenda mereka tenda yang tak seperti tenda, bentuknya setengah lingkaran seperti rumah-rumah yang ada di kutub utara.

Tapi bedanya, ini berlapis kain tebal yang kuat dan tak lupa teknologi didalamnya yang sangat canggih.

Saat Taeyong ingin menanyakan keadaannya, Doyoung tak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Johnny datang dari luar tenda, "Doyoung lagi ga mau diganggu, katanya nanti saja jelaskannya kepalanya lagi sakit"

Doyoung yang melihat Johnny menjelaskan apa yang berada dipikirannya, ia mengangguk berterima kasih kepadanya karena sudah menjelaskan.

Dua lelaki itu mengangguk paham, mereka akhirnya beranjak keluar tenda dan berlatih seperti biasanya.

Setelah kedua temannya keluar, Doyoung memejamkan matanya. Lalu sebuah sinar muncul diisi kepalanya, ia melihat sinar yang memecah disana.

"kamu harus bisa menguasai kemampuan mu nak, kamu salah satu kunci yang bisa memecahkan masalah yang terjadi"

Kalimat yang wanita tua itu katakan kepadanya sesaat yang lalu terngiang kembali.

Ia tak tau harus menguasai kemampuan yang ada pada dirinya dari mana, ia pun mengeluarkan kemampuan ini hanya saat tertentu saja dan juga secara tidak sengaja.

Dan paling sering muncul saat ia melihat mata Taeil yang warnanya sangatlah indah.

oke berhenti, pikiran Doyoung malah tertuju kepada Elf itu. Ia harus fokus.

Saat ia sedang berusaha fokus, tiba-tiba ia merasakan tangannya digenggam erat oleh seseorang.

Doyoung mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang itu, dan ternyata itu adalah adiknya Jungwoo.

Melihat itu, Doyoung langsung beranjak duduk dari ranjang nya. Ia memeluk erat tubuh adiknya yang sedang menahan tangisan.

"maafkan kakak ya, maaf.."

MS.C [ nct ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang