TAR~47

29 8 34
                                    

Lebih baik mencoba untuk kecewa. Daripada lari untuk menyesal.
____________________________________

Bonne Lecture💐😘



Dirumah Deva

Liyan sengaja menginap dirumah Deva. Karena ia merasa sangat bosan jika berada dirumahnya sendiri.

Tidak tau kenapa dia lebih senang ketika menginap dirumah Deva. Apalagi keluarga Deva yang sangat berbesar hati menerimanya. Liyan sudah dianggap seperti anak sendiri oleh kedua orang tua Deva.

Setelah makan malam bersama. Deva mengajak Liyan kembali kekamarnya.

" De ngobrol dibalkon yuk " ajak Liyan riang.
Deva hanya menganggukkan kepalanya menyetujui.

Suasana hening sesaat.

Hingga Liyan membuka suara terlebih dulu. Karena ia yakin Deva tidak akan membuka percakapan jika ia tidak memancing.

" Hubungan lo sama Kak Rama gimana De? " basa basi Liyan untuk mencairkan suasana.

" Baik, hanya saja kemarin dia rada aneh gitu sikapnya " Deva kembali menerawang kejadian kemarin bersama Rama.

Apakah kamu mau memaafkan, jika aku melakukan kesalahan?

Lagi-lagi pertanyaan yang sulit diartikan itu kembali memenuhi kepalanya.

" Kemarin dia gak banyak bicara seperti biasanya. Sekalinya ngomong malah kata-kata aneh yang keluar dari mulutnya " ucap Deva lalu ia menghela napas pasrah.

Sedangkan Liyan hanya bisa melihat dan menunggu ucapan Deva selanjutnya. Liyan tau betul bahwa ada guratan khawatir pada diri Deva.

" Dia juga bertingkah seolah akan ninggalin gue. Gue takut dia ninggalin gue Li! " Deva menatap lurus kedepan sambil membayangkan hal-hal buruk terhadap hubungannya dengan Rama.

Bagaimana tidak? Rama adalah cowok pertama yang mampu membuat Deva jatuh dan terjebak dalam cintanya.

Cowok yang selalu ia kagumi ketika beradu tatap dengannya. Membayangkan berpisah dengannya saja membuat hatinya sesak.

" Dahlah, itu cuma perasaan lo doang De. Mungkin Kak Rama lagi ada yang di pikirin, jadi gak bisa ngontrol arah bicaranya. " ujar Liyan menenangkan Deva.

Deva sangat bersyukur memiliki Liyan disampingnya. Karena hanya Liyan yang mampu mendengarkan serta memberi masukan jika Deva curhat tentang Rama.

Karena Deva tidak mungkin bercerita tentang hubungannya dengan Rama kepada Somplak Telu ataupun  orang tuanya.

Deva menghambur memeluk Liyan dari arah samping.

" Masuk yok! Angin malem nggak baik buat kesehatan " ajak Deva.


*****


Deva bersiap-siap untuk joging. Sudah lama ia tidak berolahraga pagi. Semalam ia sempat janjian dengan Liyan untuk melakukan joging bersama.

Mereka berdua pun mulai berlarian kecil menuju taman komplek. Keduanya memutari taman hingga merasa lelah.

Deva menyodorkan aqua kepada Liyan yang sedari awal sudah mengeluh ingin mengakhiri kegiatannya.

" De gue capek " rengek Liyan sambil meluruskan kakinya.

Deva hanya memutar bola matanya jengah.

Deva mengalihkan pandangannya menatap sekitarnya. Ada rasa kecewa dihatinya. Biasanya jika ia jogging selalu diikutin oleh Rama, namun tidak untuk hari ini.

Te Amo RamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang