TAR~2

158 86 152
                                    

Semangat itu perlu dalam kehidupan. Kenapa? Karena, semangat akan mendorongmu untuk terus melangkah menuju titik kesuksesan ketika lelah menghampirimu.
______________________________________


Bonne lecture😘💐


Mentari mulai memperlihatkan sosoknya pada dunia. Sosok yang selalu membuat bumi bergantung dengan kehadirannya. Hingga kemunculannya membuat seorang gadis mungil yang tengah tidur meringkuk memeluk gulingnya, merasa sedikit terganggu dengan pantulan cahaya yang merambat menyentuh wajah manisnya.

" Eummh.. " Deva terbangun dari tidurnya dan mengerjapkan matanya.
Dengan mata berat Deva melirik jam bekker yang berada diatas nakkas menunjukkan pukul 05.25

Deva menyibak selimut lady rose 3D nya. Setelah dilipat, ia merapikan tempat tidurnya.

Sebelum mandi, tak lupa Deva menyiapkan keperluan untuk MOS nanti.

" Rasanya ngga sabar gue jadi siswi resmi di SMA favorit! " gumamnya, disertai senyuman yang tak kunjung luntur dari kemarin.

Deva beranjak menuju kamar mandinya.

____

Pukul 06.01

Setelah siap, Deva keluar dari kamarnya untuk sarapan.

Tapi sebelum itu ia tak sengaja melirik cermin besar yang berada dikamarnya. Deva melihat seragam yang dikenakannya sekarang.

" Kok gue ga sabaran ya make seragam putih abu-abu, gue yang kecil gini apa pantes disebut anak SMA? " Deva bermonolog sambil menatap dirinya dicermin. Senyum itu kembali merekah menghiasi wajah manisnya.

" Mamaaa!! " pekik Deva kemudian mencium pipi kanan Maya.

" Issh kamu nih! Kenapa harus teriak-teriak kayak gitu? Ntar kalo tetangga denger malah ngirainnya mama ngapa-ngapain kamu lagi! " untuk ke sekian kalinya, Deva mendapat peringatan dari ibu negara.

" Hehee.. " Deva menunjukkan cengir andalannya.

Sikap Deva memang unik. Ia selalu manja ketika bersama orang tertentu, khususnya orang-orang terdekatnya saja. Kalo sama yang lain, jarang banget nunjukin keceriaannya.

Ada yang seperti Deva gak?

" Maah, papa kapan pulang ? Vanda kangen " tanya Deva dengan mulut mengunyah makanan.

" Dikelarin dulu makannya baru ngomong. Hmm kebiasaan kamu tuh! " Maya hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat ulah anak sulungnya itu.

'Hm, untung anak sendiri!' Maya

" Ntar kamu diantar om aja ya, kebetulan arah pabrik om dan sekolah kamu sama. "

" Iya ma. "

" Tadi mama udah telfon om kamu, pasti habis ini datang. " ujarnya.

Belum lama setelah Maya mengatakan bahwa Reno adik dari ayah Deva akan menjemputnya, ternyata sudah sampai dipekarangan rumahnya.

Tinn.. Tinn..

" Nak itu kayaknya om kamu deh! "

Deva pun menyambar tas sekolahnya dan bergegas menemui om-nya.

" Ma berangkat ya, Assallamu'alaikum! "

" Wa'allaikumsallam.. Hati-hati ya, ntar kalo kamu pulang duluan daripada om kamu, pulangnya naik taxi aja atau telfon mama "

" Iya mah, daaa " Deva melambaikan tangan kearah mamanya.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now