TAR~42

47 17 59
                                    

Aku sangat berterimakasih, untuk semua rasa yang telah kamu berikan untukku!
______________________________________

Bonne Lecture😘💐


'Sorry Ram! Lo hanya meminta gue buat menjaga itu, tapi gak menyuruh gue untuk berjanji sama lo!' Aji

Menarik nafas dalam, memejamkan mata lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan. Dan menatap Deva yang tengah menatapnya juga.

" Rama berantem buat lo! " ucap Aji akhirnya.

Deva tidak paham dengan kalimat yang diucapkam oleh Aji barusan

" Gue gak salah denger dengan apa yang lo ucapin tadi kak? Nggak usah ngada-ngada deh! " Deva mulai menatap malas Aji.

" Ra-ma beran-tem bu-at lo! Yah, lo De-va! " Aji mengulangi ucapannya dengan memperlambat disertai penekanan ditiap katanya.

" Ngaco lo! Gimana bisa kak nji? " ujar Deva menggelengkan kepalanya seakan ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aji.

Aji memindah posisi duduk yang sebelumnya berseberangan dengan Deva yang sengaja dibelah oleh meja, kini telah tepat berada disampingnya.

Deva hanya melirik sekilas.

" Lo mau denger kelanjutannya apa enggak ini? " tanya Aji.

Dengan cepat Deva membalikkan badannya kesamping, tepat menghadap kearah Aji dan menatap mata Aji.

" Lo denger baik-baik! " ucap Aji dan diangguki oleh Deva.

" Jadi kemarin itu ada.. " ucapan Aji terintrupsi, karena ada witers resto yang mengantarkan pesanan mereka.

" Mbak, mas, ini makananya sudah siap " ucap sopan seorang witers tersebut. Deva dan Aji mengangguk.

Setelah kepergian seorang witers perempuan tersebut, Deva memasang wajah penasaran lagi kepada Aji.

" No no no! Makan dulu baru lanjut! Keburu dingin. " ucap Aji datar.

Deva mendengkus namun tetap menuruti perintah Aji.

Dengan terpaksa Deva memakan makanannya.

'Witer itu ganggu banget sih!'Deva

Deva mulai menyendokkan makanannya kedalam mulutnya.

Terkadang Deva mengeraskan suara dentingan sendok dipiringnya. Ketika Aji melihat kearahnya pun hanya ia beri lirikan malas.

'Gimana lo gak tergila-gila Ram? Devanya elo aja nge-gemesin terus!'Aji

Respon Aji ketika mendapat lirikan dari Deva hanya menggelengkan kepalanya saja.

Cruusshh!!!

Ketika menggigit kerupuk pun Deva sangat tidak biasa. Ia menggigitnya seolah Deva belum makan selama 4 hari. Dengan rakus Deva menghabiskan makanannya.

" Pelan-pelan De! " Aji memberi peringatan kepada Deva untuk makan tidak seperti orang yang kesurupan.

" YA! " jawab Deva nge-gas.

" Astaghfirullah De! Gue kaget tau nggak? Gue disamping lo ini, gak usah teriak gitu juga gue udah denger walaupun suara lo berbisik " omel Aji panjang kali lebar.

Gimana nggak kaget coba? Aji ngomongnya santai seraya akan memasukkan makanan kedalam mulutnya. Namun itu tidak terjadi akibat teriakan Deva yang membuat telinganya berdengung.

bener-bener gak ada akhlak banget Deva.

Deva hanya memutarkan bola matanya malas mendengar ocehan Aji.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now