TAR~30

56 19 89
                                    

Apa jatuh dalam cinta itu harus se-menegangkan ini? Hingga selalu bisa membuat jantung berdetak dengan grafik yang sulit dijelaskan?
__________________________________

Bonne Lecture😘💐


Liyan tidak berniat untuk langsung mandi. Hari liburnya selalu ia memanfaatkannya dengan rebahan rebahan dan rebahan. Beda jauh dengan Deva. Deva selalu memanfaatkan waktu liburnya dengan beraktifitas yang bermanfaat.

Liyan memainkan ponselnya diatas ranjang masih lengkap dengan balutan selimut hangat milik Deva.

Setelah satu jam berlalu. Tiba-tiba ada yang memutar knop pintu dan membukanya.

Liyan yakin kalo itu pasti Deva. Karena jika itu Maya ibunya Deva. Pasti bakal ketuk pintu, tidak langsung main buka pintu.

" Oei!! Enak ya buk. Tidurnya pules banget tuh! " sindir Deva setelah berhasil membuka pintu kamarnya penuh.

Liyan hanya nyengir kuda " Ibuk Bambang! Gue itu capek karena semalam tidurnya kemaleman! " Liyan mencoba ngeles dari Deva.

" Serah lo deh yaa! "

" Lo darimana? Pagi-pagi udah ngilang kayak siluman? " tanya Liyan sambil merubah posisi yang sebelumnya rebahan menjadi duduk.

" Joging dong! Gue.kan.pecinta.kesehatan. " ucap Deva dengan penuh penekanan ditiap katanya.

" Halah! Lo kira gue gak cinta? Cara gue aja yang beda sama lo! " elak Liyan ketika merasa tersindiri lagi.

Liyan kembali merebahkan tubuhnya  ke kasur king size milik Deva dengan santuy. Seperti dipantai.

" Gimana tuh? " tanya Deva dengan nada sedikit menggoda dan menaik turunkan kedua alisnya.

" Ya dengan cara rebahan gini. Gue ngebiarin tubuh gue istirahat. " jawab Liyan dengan bangga tanpa dosa.

Tawa mereka berdua pun pecah mengisi kamar Deva.

Setelah menghilangkan keringatnya Deva langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.

____

Jarum jam dinding kamar Deva menunjukkan pukul 10.03.

Mereka berdua telah sarapan bersama dengan keluarga Deva 3 jam lalu. Mereka berdua berniat ingin berjalan-jalan.

Deva dan Liyan menghabiskan waktunya di salah satu mall yang dekat dengan rumah Deva.

Selesai nonton bioskop. Deva mengajak Liyan pergi ke gramed.

Deva sangat menyukai novel yang berbau dengan hal-hal yang romans. Setelah memilah berbagai novel. Deva membeli 3 novel.

" Makannya disini aja ya De! Gue udah laper banget nih! " ujar Liyan dengan nada merengek.

Deva pun meng-iyakan permintaan dari Liyan. Liyan langsung menggandeng lengan Deva berharap Deva juga mempercepat langkahnya.

Selesai memesan makanan, Deva dan Liyan mencari tempat yang tidak terlalu ramai.

Setelah mendapatkan tempat yang mereka cari, langsung saja menempatinya.

Deva dan Liyan sibuk dengan ponselnya masing-masing entah untuk melihat apa.

Tiba-tiba ada yang menghampiri meja mereka berdua.

" Hai! " sapa cowok tersebut dengan suara berat miliknya.

Deva tidak menggubrisnya. Bahkan ia tidak mengalihkan pandangannya dari benda pipih miliknya.

Liyan mendongak untuk mengetahui siapa yang telah menyapa mereka berdua " Oh hai, kak " jawab Liyan ragu.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now