TAR~10

100 52 61
                                    

Aku tarik ucapanku, yang mengatakan bahwa cinta itu hanya membuang-buang waktu. Karena saat ini aku telah jatuh pada perkataanku sendiri. Nyatanya, cinta telah membuat aku merasa ada warna lain, yang sebelumnya tidak aku temui dan rasakan.
______________________________________


Bonne lecture😘💐


Dan, " Aaaaa!!!! " teriakan Deva terdengar nyaring ditelinga Rama.

" Heh! Ada kunang-kunang dirambut lo! "

Blushh!!

Memalukkan!!!

Saat ini Deva sedang meremas sweater pink yang ia kenakan untuk menahan malu.

'Oke! Gue ngaku kalo gue emang bego, bego maksimal! Ya. MAK-SI-MAL!' Deva

" Berharap banget gue cium! " Kalimat yang diucapkan Rama tambah membuat Deva malu berlipat-lipat ganda.

Rasanya Deva ingin tenggelam saja dirawa-rawa.

*****

" AAYO DEVA LO PASTI BISA!! "

" DIKIT LAGI DAPET "

" WOY RA HADANG LAWAN "

" AYO DE! TINGGAL SELANGKAH LAGI DEVAAA!!!! "

Hap!

" WOOYOOOH!! "

" GOOD JOB BEBEH "

" WE.. OH.. WE.. WOOOW!! "

" MANTUL BOSKUH! "

" BRAVOO!! "

Teriakan dan riuh tepuk tangan mengisi lapangan. Tim Deva memenangkan pertandingan basket kali ini.

Semuanya menatap kagum pada Deva. Cewek mungil selincah Deva jarang ditemuin disekolahnya.

Kebanyakan para cewek disekolahnya mengutamakan fashion dan kecantikan untuk mengikuti zaman yang katanya "hitz kekinian"

Tapi tidak dengan Deva. Baginya, hobi yang ia miliki harus dikembangkan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Toh dengan hobinya itu ia juga bisa menjaga tubuhnya agar tetap fit.

Deva hendak berjalan kepinggir menuju tempat dimana teman-temannya berkumpul bahagia karena memenangkan pertandingan basket walaupun ini hanya sparing.

Tapi tiba-tiba ada yang menghadang langkahnya.

" Selamat! Lo keren banget!! " seorang cewek berpawakan tinggi mengulurkan tangan dan tersenyum ramah pada Deva.

" Lo apalagi! " Deva menjabat tangan cewek tersebut dan tersenyum simpul.

" Rima! " ucapnya memperkenalkan diri.

" Deva! " jawab Deva datar seraya menjabat telapak tangan Rima.

" Lo mau gak gabung di tim gue? Bukan tim yang ini, tim gue yang lain "

" Mm.. Gampang. Gue fikirin dulu. "

" Okedeh kalo gitu. "

" Yoi. Gue mau gabung ke temen-temen! " Deva meninggalkan Rima dan menuju ke teman-temannya, lebih tepatnya menuju Liyan.

Liyan berteriak heboh ketika melihat Deva berjalan menuju ke arahnya " WAAAH DEVAAAKU AYANG, LO KEREN BANGET SUMPAH DEMI APAPUN!! " mulai deh, penyakit gordesnya kambuh!

" Dan suara lo ngerusak gendang telinga gue! " Deva heran dengan Liyan yang sedari ia bertanding hingga sekarang suaranya terus menggelegar mengisi lapangan basket.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now