TAR~14

92 41 76
                                    

Mungkin aku sudah tidak waras. Karena terlalu yakin dengan rasaku untukmu. Tapi percayalah! Ini perasaan nyata yang ada bersamaku sekarang.
______________________________________


Bonne Lecture😘💐


Pukul 15.12


Rama : lg apa?

bernafas

Rama : jln mau ga?

kmn?

Rama : dtnya mlh nnya

biar jls gue ijinnya ke
mama

Rama : tman komplek

gue ijin dlu

Read!

Deva segera menemui mamanya, tapi yang ia temui malah adiknya.

" Adek lagi makan apa? " setelah yang ditanya menoleh kearah Deva,

Spontan tawa Deva pecah ketika melihat wajah adiknya yang belepotan akibat coklat.

" Hppft, kamu lucu banget dek hahaha " Deva terus saja ketawa hingga membuat Adam kesal dan melempari Deva dengan coklat.

" Eh eh gaboleh, ntar dimarahin mama, hayoo! " Deva mengambil tissue kemudian membersihkan area mulut Adam yang sudah berlapis coklat.

" Mama dimana? "

" Dapur "

Selesai meminta izin ke mamanya Deva langsung pergi keluar menuju taman. Ia melihat seseorang didepan gerbang rumahnya.

'Seperti..'

Deva terus berjalan dengan mata yang fokus pada cowok yang sedang bersandar digerbangnya.

Krek

" Eh Kak Rama, langsung apa gimana kak? " tanya Deva ramah, tidak seperti biasanya datar dan terdengar malas.

Tanpa basa basi Rama langsung berjalan mendahului Deva.

Ck! Andai saja Deva itu serigala liar. Pasti manusia didepannya ini sudah ia kulitin lalu menggigit-gigit tulangnya, mulai dari tulang kepala hingga tulang kaki. Arrgggh!!!

'Nyesel gue kak udah nawarin lo! Ck, bahkan gue ngasih nada ramah tadi!!' jerit Deva dalam hati.

Ketika sampai ditaman, Rama langsung mengajak Deva untuk duduk di salah satu kursi yang terletak paling belakang.

" Udah makan? "

" Niatnya sih, tapi keburu diajak kesini akhirnya gajadi. " sindir Deva memainkan kukunya kemudian melirik Rama.

" Ntar matanya keluar " Rama menyunggingkan senyumnya melihat gadis mungil yang selalu saja berhasil ia buat kesal.

Rama bertanya walaupun sedikit ragu " Udah pacaran berapa kali? " sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

'Sial! Kenapa mendadak gue salting gini sih?' Rama mengumpat

" Gue? " tanya Deva dengan tampang polosnya.

" Emang ada orang lagi yang disini hm? " Rama menjepit hidung Deva.

" Banyak kali. "

'Hppft!' Deva menahan tawa ketika menjawab pertanyaan Rama.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now