TAR~8

114 59 89
                                    

Jangan pernah merasa lemah apalagi sampai merasa insecure dengan penilaian orang lain terhadap lo. Karena mereka hanya tau secuil tentang lo. Dan yang tau kisah sepenuhnya ya, hanya diri lo sendiri. Bukan orang lain.
______________________________________


Bonne lecture😘💐


Weekend adalah hari yang selalu ditunggu oleh para pelajar pemilik hobi rebahan. Tapi tidak dengan seorang Devanda Fye Agnhessia. Dihari minggu ia sering mengantar ibu negaranya pergi ke pasar untuk membeli keperluan masak dirumah.

Seperti pagi ini. Deva dan mamanya tengah memilih sayur mayur yang segar untuk hidangan dirumah nanti.

" Vanda, mama mau kesana dulu ya, kamu pilih aja sayuran yang mau dimasak dirumah nanti! " setelah mengatakan itu Maya langsung meninggalkan Deva dan menuju ke tempat penjualan ayam potong.

Ketika Deva sedang memilih-milih sayuran, tiba-tiba ada yang menepuk bahu Deva.

" Eh eh!! " Deva yang kaget pun langsung menoleh kebelakang dan mendapati Rama memakai hoodie berwarna putih, dengan tangan kiri yang dimasukkan ke kantong celananya.

" Iih!! Usil banget sih? Kaget tau! " sungut Deva dan menabok bisep Rama.

Rama hanya menjunjung tinggi sebelah alisnya, ketika melihat tangan Deva yang telah mendaratkan tabokannya tepat sasaran padanya.

Deva salah tingkah sendiri ketika melihat ekspresi yang diperlihatkan Rama, karena tangannya.

'Tuh tangan ngapain asal nemplok-nemplok sih?' Deva

Deva berdehem pelan untuk menetralkan perasaannya.

" Cari apa? " tanya Deva untuk mencairkan suasana. Eh tapi ini Deva loh! Gak biasanya dia salah tingkah karena cowok.

" Kelinci imut! " jawab Rama dengan memandang cewek mungil didepannya.

" Udah dapet? " tanya Deva lagi.

Rama mengangguk sekali.

" Terus mana kelincinya? Gue pengen liat dong! " Deva yang kepo sambil melihat intens Rama dari atas kebawah, melihat tangan yang kosong dan tidak mendapati apa yang ia cari.

" Nih! " Jawab Rama sambil menjepit hidung Deva gemas dengan tawa yang tertahan.

'Ini kenapa dada gue berdebar-debar gini sih setiap menatap matanya?!' Deva

Deva mencoba mengenyahkan pemikirannya itu.

" Parah bangke gue disamain dengan kelinci! " jawab Deva asal sambil memukul dada bidang milik Rama.

Rama kaget. Ini tabokan Deva yang kedua kalinya.

'Uugh.. tangan!! Lo kenapa si?' Deva

" Banget bukan bangke! " Rama membenarkan perkataan Deva, lalu menggelengkan kepalanya.

" Hmm " Deva menjawab sambil tersenyum tipis.

" Sama siapa? "

" Sama mama. " Rama manggut-manggut. Setelahnya, Rama langsung meninggalkan Deva.

*****


Pukul 19.20


*SOMPLAK TELU*

18.57 Vikaars menambahkan Rama

Te Amo RamaМесто, где живут истории. Откройте их для себя