TAR~5

132 67 100
                                    

Cukup bersyukur, mengikuti, dan menjalaninya saja. Bisa tidak, melakukan hal sederhana itu?
______________________________________


Bonne lecture😘💐


Deva terus melanjutkan langkahnya untuk menuju kelas tanpa menghiraukan teriakan cowok yang memanggilnya.

" Assalamu'alaikum! "

" Wa'alaikumsallam.. " beberapa siswa menjawab salam Deva.

Deva lega karena dikelasnya belum ada guru yang mengajar.

Tatapan mereka tertuju pada Deva dan Raka yang beriringan didepan pintu, tapi Deva tidak terlalu menghiraukan tatapan anak kelas.

Saat itu ada tatapan tajam dari siswa yang duduk dipojok. Cowok yang sebelumnya satu kelompok dengannya.

Nazril Ananta. Yah Deva satu kelas kembali dengan Nazril. Kali ini bukan untuk sementara, melainkan bertahan satu tahun ke depan.

Dan dialah cowok yang memperhatikan ketika Deva datang bersamaan dengan Raka.
Menurut Deva ada yang aneh dengan tatapan Nazril. Namun, lagi-lagi Deva tidak mau memikirkan hal semacam itu.

" Eh lo kok bisa bareng Raka si De? " tanya Liyan beribisik, karena penasaran. Ratu kepo nih Liyan.

" Gue dan Raka sama-sama telat, jadi ya kesininya pasti bareng. " Liyan hanya menjawab Deva dengan ber-o riah saja.

Jadi yang manggil Deva tadi, bukan lain ya si Raka.

Ketika KBM dikelas Deva dan Liyan hampir selesai, kelas mereka dihebohkan oleh beberapa cowok yang saling berebut untuk mengintip kelas X IPA 2. Membuat Nazril mendengkus dan merotasikan matanya.

Hal semacam ini sudah menjadi kebiasaan kakak kelas Deva untuk mengganggu dirinya dari 3 minggu yang lalu.

" Woi pak kapan istirahatnya? Saya pengen cepet-cepet ngapelin Deva nih! hahahha " celetuk salah satu siswa yang berada dibalik jendela kelas dengan kikikannya.

" Dih dih dih! Lo masih bau tayi belalang, jadi belum cukup umur buat yang beginian! " satunya lagi menjawab.

" Mana ada! Tetap abang Bayu yang selalu dihati dek Deva! " aduh ini lagi yang lebih parah. Punya kadar pede tinggi amat kayak awan.

Masih banyak lagi gangguan mulut micin yang terlontar dari kakak kelas Deva.

" Mati lo De!! " ledek Liyan.

Deva hanya menelungkupkan kepalanya.

Boleh gak sih, Deva melebur ke tanah sekarang juga? Deva tuh udah muak. hiks

Akhir-akhir ini Deva sering menjadi sorotan di SMA Taruna Wijaya.

Hanya butuh waktu hitungan hari bagi seorang Devanda Fye Agnhessia untuk menjadi siswa famous disekolahnya.

Bagaimana tidak? Dia manis, imut, kulitnya yang putih rata tanpa memakai pemutih, jago basket, dan sikap juteknya yang mampu membuat para kaum pria penasaran padanya. Hanya dua kata yang pantas untuk Deva 'DEVA OKEY.'

*****

" Eh De, gue nebeng lo dong! Bokap gue sibuk gabisa jemput. "

Deva mengangguk,

" Hayuk! " ajak Liyan.

" Ck! Kok motor gue didalem. Mana padet banget juga motornya! " gumam Deva berdecak kesal.

" Tukang parkirnya aja suruh ngeluarin motor lo De! " saran Liyan yang mendengar gumaman Deva.

" Kalo awal gini tukangnya pasti masi bantuin yang parkir didepan, supaya yang disini bisa lewat ntar "

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now