TAR~11

98 47 73
                                    

Terlalu percaya diri juga kurang baik. Ingatlah! Segala hal yang berlebihan itu tidak baik.
______________________________________


Bonne lecture😘💐



" Assalamu'alaikum temen-temenku yang cantik ganteng manis serta unyu. INCESS LIYAN DATANGGGG!!! " Deva yang sebelumnya hanya diam dan mengutak ngatik kukunya, spontan menoleh keasal sumber suara gordes yang pastinya sangat ia kenali.

" Good morning Deva sayang! " Deva sudah melotot dan mengarahkan kuku yang ia panjangkan pada Liyan. Sebelum teman laknatnya ini mencium pipinya untuk dijadikan korban.

" Eehehee Peace!! " tangan Liyan membentuk huruf V dan memberikan senyum termanisnya.

Deva merotasi bola matanya jengah melihat tingkah aneh pemilik suara toa ini.

Deva heran dengan sahabat kunyuknya ini. Sedari ia datang hingga jam pelajaran dimulai hanya senyum-senyum tidak jelas.

'Mungkin sarapnya udah terlepas dari tubuhnya!'

KBM dimulai dari dua jam lalu. Kini keadaan kelas X IPA 2 sangat hening nan damai. Karena wanita yang saat ini bersinggah dikursi kuasanya, tepatnya di depan mereka adalah salah satu guru killer yang bisa menge-kill siapapun siswa yang berani membantahnya.

" Liyan kamu kenapa senyum-senyum dari tadi? Kamu sudah mencatat atau belum materi yang saya berikan? " kelas yang awalnya hening kini sudah diisi oleh suara tegas Bu Yuni.

" Sudah kok bu. " jawab Liyan tanpa melunturkan sedikitpun senyumannya. Manis sekali, tapi begitu menggelikan dimata Deva.

Deva tau kalo ada yang tidak beres dengan sahabatnya. Tapi ia tidak ingin menanyakannya. Biarlah sahabat tersayangnya ini bercerita dengan sendirinya.

Bukan karena ia tidak peka, hanya saja Deva tidak ingin Liyan merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya.
____

Bel istirahat kian menggema ke seluruh penjuru sekolah. Ini yang sedari tadi di tunggu oleh semua siswa, tak terkecuali Deva. Perutnya sudah tak tahan lagi untuk menahan lapar.

Deva memasukkan alat tulis yang ada dimeja kedalam tas sekolahnya.

Tanpa a i u e o Deva langsung beranjak meninggalkan Liyan.

" Eh.. eh.. De lo kok ninggalin gue sih? " Liyan mencoba mensjajarkan langkahnya dengan Deva sambil memasang bibir monyongnya seperti bebek.

Tanpa menjawab pertanyaan Liyan, Deva melanjutkan langkahnya menuju kantin BS.

" Bu nasi dan jus jambu merah seperti biasa. " setelah memesan makanan Deva mencari tempat kosong untuk ia duduki.

Sebelumnya, ia mencari tempat kesukaannya, yaitu tempat paling belakang, dimana tempat itu jarang sekali yang menempati.

Tapi Deva harus kecewa karena tempat kesukaannya saat ini ditempati oleh segerombolan cowok-cowok yang tak lain dan tak bukam adalah kakak kelasnya sendiri.

" Ck, kalah start gue! " gerutu Deva yang mungkin tidak bisa didengar oleh siapapun.

Deva pun berjalan menuju ke tempat kosong yang dekat dengan kakak kelasnya, tapi kali ini yang cewek.

" DEVA!! LO HOBI BANGET SIH NINGGALIN GUE! " teriak Liyan dengan suara toa khasnya.

Dan apa? Teriakan Liyan membuat seluruh siswa yang berada dikantin menatap Deva.

" Ck! Gak usah duduk sini lo! " cegah Deva ketika Liyan ingin duduk didekatnya.

" Issh lo mah jahat banget sama sahabat sendiri, kalo udah pisah sama gue tau rasa lo " ucap Liyan seraya menempatkan pantatnya dikursi sebelah Deva.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now