TAR~19

85 36 70
                                    

Mungkin akan menyenangkan jika bisa menjadi ombak. Tidak pernah merasa lelah untuk selalu berlarian saling mengejar dengan ombak yang lain.
_____________________________________


Bonne Lecture😘💐



"Bulannya kasian sendiri, gak ada yang nemenin" Rama beralih menatap langit yang menampakkan bulan tersebut.

"Emang bulan sendiri terus lagi kak, emangnya bulan ada berapa?" ucap Deva bertambah bingung.

'Kenapa lo ga peka sih?!' Rama mendesah frustasi.

" Udah malem, tidur gih besok sekolah "

" Kok gajelas sih kak? " Deva yang merasa sebal pun mencebikkan bibirnya sambil memainkan jari-jarinya.

" Udah malem cantik, cewek nggak baik kalo tidur terlalu larut gini, tidur sekarang ya! " Rama berbicara lembut hingga membuat Deva tersenyum malu, dan jangan lupakan saat ini pipinya telah berubah warna seperti kepiting rebus, menahan malu.

Deva juga lagi menggigit bajunya sendiri menahan agar dirinya tidak kelepasan berjingkrak-jingkrak.

Siapa tau Rama ada disekitar rumahnya dan melihat aksi jingkraknya, yang ada malah, Tengsin!

" Iya kak gue tidur ya, lo juga jangan tidur terlalu larut malem! "

Tutt!

Rama memutus panggilannya lebih dulu dari Deva lalu memasuki rumahnya.

Sebenarnya ia ingin mengatakan kalo ia menyukai Deva. Namun lidahnya terasa keluh hanya untuk mengatakan tiga kalimat tersebut. Sial!

Deva masih tersenyum manis mengingat ucapan kata "cantik" dari Rama yang ditujukkan padanya tadi.

'Ih apaan sih kok gue senyum senyum sendiri, nggak! nggak! Gue gak boleh gini!' Deva meyakinkan dirinya, namun ia kembali tersenyum lagi dan lagi. Berguling-guling diatas tempat tidurnya. Hingga ia terlelap dengan guling dipelukannya.

*****


" De, tugas Bahasa Inggris lo udah belom? Nyontek dong! " ujar Liyan sambil memasang wajah puppy eyes andalannya supaya Deva memberinya contekan.

" Kebiasaan! " Deva menyerahkan buku tulis yang bersampul rapi kepada Liyan.

" Makasi bebeb, sayang deh! " Liyan beranjak dari bangku Deva.

Sudah 3 minggu lamanya Deva dan Liyan tidak menjadi teman sebangku karene permintaan dari Bu Yuni untuk pindah tempat waktu itu.

Deva saat ini satu bangku dengan Mila, sedangkan Liyan satu bangku dengan Intan.

Deva juga lumayan akrab dengan Mila sejak ia satu bangku dengannya. Menurut Deva, Mila cukup asik. Hanya saja ada satu hal yang tidak disukai Deva dari Mila. Yaitu, sifat ajaibnya ketika berada didekat cowok.

" De lo mau gak? "

" Gamau! " Deva menjawab pertanyaan dari Mila dengan cepat tanpa tau sebenarnya Mila mau ngajak ia apa.

" Iiihh Deva, gue belum selesai ngomong juga! " Mila mencebikkan bibirnya.

" Apaan? "

" Belajar bareng dirumah gue, yah mau yaa? " mohon Mila pada Deva sambil menyatukan kedua tangan didepan wajahnya berharap Deva mau.

" Kapan? "

" Emm kalo ntar sih ndadak banget, kalo besok hari minggu waktunya gue hangout sama pacar, gimana kalo hari senin aja? " putus Mila.

Te Amo Ramaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن