TAR~24

63 24 67
                                    

Rindu akan selalu hadir di kala jarak itu mulai ada
______________________________________


Bonne lecture😘💐


" AJI SEMANGAT SAYAAAANG!!! JANGAN SAMPE KALAH YAA!! AKU PADAMU DAN UNTUKMU KOK!! AJI AJI AJI SEMANGAAAAT!!! " Mimin kembali berulah. Namun kali ini ia tidak menghiraukan respon yang diberikan oleh 4 orang disampingnya.

Suara tepuk tangan makin riuh ketika pertandingan dimenangkan oleh Aji.

Yah. Lagi-lagi Aji yang menjadi sorotan dipertandingan Taekwondo kali ini. Ia sangat berbakat di bidang Bela Diri Taekwondo, maka dari itu ia selalu mengikuti bahkan menjadi perwakilan dari sekolah jika ada pertandingan Taekwondo dimanapun.

Untuk yang ke sekian kalinya Aji mengharumkan nama sekolahnya dengan memenangkan pertandingan Taekwondo. Bahkan untuk ke tingkat yang lebih tinggi.

Deva dan Nara menangis haru saking bahagianya melihat jagoan yang mereka dukung dan mereka semangati berhasil mewakili Provinsi.

" Yaelah kalian cengeng banget sih, gue kan juga ikutan terharu kalo gini hiks.. hiks.. " kata Mimin sambil mengelap pipinya yang sama sekali tidak ada air mata disana.

Mereka semua tidak menghiraukan keberadaan Mimin dan meninggalkannya sendiri.

Mimin yang menyadari tak ada sautan dari teman-temannya pun menoleh ke arah bangku yang mereka duduki tadi.

Namun yang Mimin lihat hanyalah punggung Rama yang mulai menjauh dari tempat ia duduk.

" Bangsat! Mereka tega banget sih? Mimin kan gabisa diginiin! " umpat Mimin sambil beranjak mengikuti 4 orang yang telah meninggalkan Mimin.

Mereka ber 4 sudah hampir mendekati Aji. Tapi karena Deva yang tidak sabar untuk bertemu Aji pun memutuskan berlari.

" Ka njii congratulations yaa! Ih bangga gue sama lo!! " ucap Deva sambil mengulurkan tangannya kepada Aji.

Rama yang melihat kekasih mungilnya berlari seperti anak kecil, hanya mampu menggelengkan kepalanya sambi tersenyum tipis. Tipis sekali.

" Gamau peluk gue aja? "

Aji yang melihat ke antusiasan dari Deva pun merentangkan tangannya kearah Deva. Dengan senang hati Deva memeluk tubuh kekar milik Aji yang saat ini dibanjiri oleh keringat hasil bertandingnya tadi.

Rama mendengkus tidak suka melihat pemandangan yang membuat matanya sakit.

Nara, Rama, Vika dan Deva telah memberi ucapan selamat kepada Aji atas keberhasilan yang didapatkannya. Dan sekarang giliran Mimin yang memberi selamat kepada Aji.

" Aji, selamat ya gue bangga sama lo! " kata Mimim sambil mengacungkan kedua ibu jari tangannya.

" Thanks bro! " Aji menepuk bahu Mimin.

" Selamat bro! " ucap Rama pada Aji.

" Yoi bro! "

" Eh ntar kalian tunggu gue ya kita balik bareng. Kalian tunggu aja didepan, gue masih ada sedikit urusan! " ujar Aji sebelum meninggalkan Somplak Telu.

" Siap! " jawab Somplak Telu serempak.

____

Sore ini Somplak Telu merayakan keberhasilan Aji dan yang pasti Aji lah yang menraktir mereka.

Mereka merayakannya di rumah makan pinggir jalan. Mereka sama sekali tidak menyukai hal-hal yang berlebihan malah mereka lebih menikmati semuanya dengan kesederhanaan. Ya walaupun mereka semua golongan dari anak yang berkecukupan bahkan lebih, tapi menurut mereka sederhana adalah sikap yang membuat mereka lebih dekat, solid, dan dan tentunya dapat mereka nikmati bersama.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now