TAR~31

56 16 58
                                    

Menurutku tidak ada kejadian yang tanpa tersirat sebuah alasan dibaliknya. Jika kita bisa sebahagia ini, menurutmu karena apa? Kalau bukan untuk kebersamaan yang menjadi alsannya?
_____________________________________

Bonne Lecture😘💐


Apalagi dengan kejadian kemarin.  Kejadian dimana Rama duduk dibelakangnya dengan tangan yang terus meliliti perutnya.

'Aaa maluu!!' Deva

Dan-

Naas menimpanya kali ini. Deva tidak dapat menghindari Rama lagi. Karena sekarang Rama sudah nangkring dan bersandar tepat dipos satpam dekat gerbang sekolahnya.

Melihat itu Deva menghembuskan nafasnya secara kasar. Usahanya untuk menghindari Rama, berakhir dengan gatot.

'Huuh kenapa dia cepet banget nyampe sini sih? Padahal tadi udah jauh banget jaraknya!' Deva

Deva dan Rama beda parkiran. Rama memilih memarkirkan motornya ditempat parkiran khusus cowok. Sedangkan Deva memarkirkan motornya ditempat yang jarang sekali cowoknya. Sehingga Deva tidak mengetahui bahwa Rama lebih dulu sampai disekolah sebelum dirinya.

Rama menatap Deva dengan kedua tangan yang dimasukkan ke kantong celananya.

Deva yang merasa diperhatikan dari jauh mulai gusar. Berjalan dengan tergesa dan menunduk. Ketika melewati Rama pun Deva tetap menunduk. Ia tak berniat untuk menyapa atau melirik Rama sedikit pun.

'Pura-pura aja ga lihat. Haha, gitu aja ribet!' Deva

Setelah hampir melewati Rama. Tiba-tiba ada yang mencekal pergelangan tangannya.

'Aduh mati gue!' Deva

" Sombong amat! " suara berat tersebut berhasil membuat tubuh Deva kaku. Hingga Deva memberhentikkan langkahnya tepat didepan Rama.

" Loh, ada Kak Rama? Sorry ya aku tadi ngga liat kakak! " ucap Deva tak masuk akal. Jelas-jelas dia dan Rama tadi saling pandang. Terus dia bilang nggak liat Rama? Konyol.

Deva meremas rok seragamnya ketika Rama mengalihkan tangan yang sebelumnya mencekal pergelangan tangannya, kini telah berubah turun menyelipkan jarinya ke sela-sela jari mungil Deva.

Tangan Deva sangat pas ketika berada dalam genggaman Rama.

Sebenarnya Deva tidak berniat untuk menghindari Rama. Namun kejadian ketika dipantai dimana waktu itu Rama memeluk Deva dari belakang, terus saja terngiang seperti kaset yang diputar berulang didalam ingatannya.

Maklum saja Deva merasa malu jika harus bertemu kembali dengan Rama.

Ini cinta dan pengalaman pertama baginya. Sifat tomboy yang ia miliki seakan memudar ketika berdekatan dengan Rama. Dan tergantikan dengan sifat perempuan yang mudah malu dan sedikit pendiam.

*****

Krriinngg!!

Suara bel menggema diseluruh penjuru SMA Taruna Wijaya.

Banyak siswa yang berhamburan untuk menuju surganya, yaitu kantin dan kopsis.

Deva merapikan buku dan alat tulisnya untuk kemudian ia masukkan ke dalam tas.

Jika ia tidak melakukan itu pasti ada saja yang hilang dari pensil, bolpoin, penghapus dan alat tulis yang lainnya.

Setelah membereskannya Deva berniat mengajak Liyan untuk pergi ke kantin. Tapi, Liyan lebih dulu menggandeng dan menyeretnya.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now