TAR~15

86 38 46
                                    

Percayalah! Disetiap kehidupan pasti akan ada debu, krikil, paku hingga cekungan-cekungan yang akan menghampiri perjalananmu. Tinggal dari kalian sendiri yang akan menentukan akan berhenti atau melanjutkan perjalanan dengan segala risiko nantinya.
______________________________________




Bonne Lecture😘💐


" Vanda bangun nak! Ini sudah hampir setengah tujuh. Kamu nggak sekolah emangnya?? " Seru Maya sambil sedikit mengguncangkan kaki Deva.

" Hoaam.. Iya ma bangun ini. " Setelah mengucapkan itu dan merenggangkan tubuhnya. Deva bergegas menuju kamar mandinya.

Tidak butuh waktu lama Deva sudah mengenakan seragam dengan atribut lengkap. Tak lupa ia melipat bagian lengan seragamnya yang agak kepanjangan, membuatnya risih.

Cara ia mengenakan seragam dan hobinya yang suka berolahraga membuat banyak siswa lain yang menganggap Deva itu tomboy. Padahal disisi lain sih Deva bisa saja menjadi cewek pemalu. Seperti.. jika berdua bareng Rama, misalnya.

Eh?

Ketika Deva hendak meninggalkan kamar ia terhenti, teringat akan satu hal, benda pipihnya belum ia masukkan kedalam tasnya. Deva melihat sisa baterainya dan ternyata tinggal setengah. Semalam ia tidak sempat mencharger hpnya. Tapi itu bukanlah masalah buat Deva, toh kalo disekolah cuma ia gunakan baca wp kalo gak gitu ya ndengerin music.

" Mah Vanda berangkat ya?! " Deva mencium pipi kiri dan punggung tangan Maya.

" Iya hati-hati jangan ngebut ya! " Seru Maya mengingatkan.

" Siap 86! " Tangan Deva bergerak menuju pelipisnya memberi hormat kepada mama tersayang.

Tapi kalian taulah Deva gimana. Dalam keadaan apapun mana mungkin Deva bisa mengendarai motornya dengan santai. Kecuali kalo lagi boncengin mamanya baru dia sangat hati-hati. Karena tidak ingin melihat mamanya ketakutan.

Mama Deva memiliki sedikit trauma karena dulu ketika mamanya remaja pernah mengalami kecelakaan berdua dengan teman sebayanya dulu.

Alhasil, teman Maya meninggal diperjalanan ketika dibawa ke Rumah Sakit. Dan Maya mengalami luka cukup parah pada kakinya. Hingga kemana-mana harus menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan selama beberapa bulan. Karena hal itulah Maya tidak ingin terjadi apa apa pada putri tersayangnya.

____

Ketika Deva hendak memasuki gerbang sekolahnya, tiba-tiba ada yang menyenggol bahu kanan Deva dengan sengaja.

" Upss!! Gak sengaja! " cewek tersebut menyeringai setelah mengucapkan itu dan menatapi Deva yang sedang meringis memegang bahu yang telah ia tabrak dengan sengaja tadi. Setelah itu ia meninggalkan Deva.

'Ini drama apalagi sih?' Deva

Deva yang geram dengan tingkah laku cewek tersebut berniat membalasnya.

Deva berjalan cepat dibelakang perempuan yang telah membangkitkan emosinya. Kemudian, " Upss!! Gak sengaja! " Deva mencegal kaki kiri perempuan itu hingga terjerembab. Kemudian berucap dan menirukan gaya bicara perempuan songong yang menabraknya tadi. Deva tersenyum miring penuh kemenangan dan meninggalkan perempuan tersebut.

Dengan wajah merah padam, perempuan tadi berdiri dan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Ia berniat memberi Deva pelajaran. Namun malah ia dibalas dengan cara yang sama. Bahkan lebih parah. Hal itu tentu saja membuatnya menahan emosi mati-matian.

'Pagi-pagi udah ada ulet. Bikin hati gatel aja!' Deva

Deva tengah mengikuti KBM yang dimulai dari 20 menit yang lalu di jam mapel pertamanya.

Namun ketika murid X IPA 2 mengikuti pelajaran dengan seksama ada satu siswa yang datang terlambat. Siapakah siswa tersebut?

Jika ada yang menjawab Nazril orangnya kalian tepat. Sangat tepat. Nazril Ananta-lah yang sedang menjadi biang masalahnya.

" Kenapa sih dia telat mulu? Cari masalah ajadeh. Ntar kalo kita kena semprot gimana coba?!! " Liyan terus mengomel membuat Deva memutar bola mata dengan malas.

Untung sekarang pelajaran sejarah dan gurunya pun tidak killer.

Nazril memasuki kelas sambil memberi salam dan mencium punggung tangan Bu Vina.

" Assalamu'alaikum Bu.. Maaf saya telat! " ujar Nazril sopan.

" Iya gapapa. Jangan diulang lagi ya! " Bu Vina menjawab Nazril dengan senyuman yang selalu ia berikan kepada setiap siswa SMA Taruna Wijaya.

Jam pertama telah selesai dan digantikan oleh guru cantik berkacamata namun garangnya minta ampun.

Siswa X IPA 2 yang awalnya terkantuk dan berleha-leha dimeja bangkunya, kini badannya menjadi tegap bak menonton atraksi yang sangat menegangkan. Hingga tak mampu mengucapkan sepatah kata apapun.

Tapiiiii, ada tapinya yaaa...

Terkecuali Nazril. Cowok itu kini sedang duduk santai meletakkan kedua tangan dibelakang lehernya sambil merem.

" Nazril!! Sedang apa kamu? Saya disini memberikan materi! Dan kamu malah tidak memperhatikan penjelasan dari gurumu " Bu Yuni sudah naik pitam karena ulah Nazril.

Nazril yang dimarahi hanya menatap malas Bu Yuni. Ini memang salah satu makanan rutinnya ketika ia mengikuti KBM.

" Sekarang kamu maju ke depan! kerjakan soal nomer 3! Awas kalo tidak bisa saya hukum kamu! " ancam Bu Yuni.

Nazril maju ke depan menjawab soal sedikit rumit yang diberikan Bu Yuni. Dengan gerakan tangan tanpa ragu sedikit pun Nazril menuliskan beberapa deretan angka beserta caranya.

" Sudah Bu. " Nazril menyelesaikan soal dari Bu Yuni dengan benar.

Itulah Nazril!

Ada yang mengatakan dia itu jenius. Tapi memang benar adanya sih. Apalagi di mapel matematika, fisika, dan kimia, ia cukup menguasainya.

Tak sedikit yang meminta bantuan kepadanya untuk mengerjakan soal-soal angka yang sangat menyebalkan itu. Namun apa jawaban yang dilontarkan Nazril? Dia hanya berkata 'kita difasilitasi banyak buku diperpus, kalian bisa manfaatin itu' Membuat orang meringis kasihan pada orang yang dikasih wejangan nyelekit oleh Nazril.

Oke sekian tentang Nazril!

____

Alarm tanda istirahat berdendang diseluruh penjuru SMA Taruna Wijaya.

Banyak siswa yang berhamburan kesana kemari demi memanjakan cacing-cacing kepanasan karena menahan lapar diperut mereka.

Dikelas X IPA 2 hanya tersisa Nazril dan Deva yang bergelut dengan kesibukannya masing-masing.

Nazril tidur dengan beberapa kursi yang dibentuk sedemikian untuk menyamankan tubuhnya ketika tidur, dan Deva membaca wp sambil mendengarkan lagu milik shawn mendes-mercy, sedangkan Liyan sudah ngacir duluan dijemput kekasihnya. Tau deh kemana tuh cewek. Tadi Deva hanya menitip roti karena ia belum sempat sarapan ketika berangkat sekolah tadi.

Follow yaa
Ig : @deviwulandari7

Jangan lupa comment dan kasih saran juga kekurangan dari cerita ini apaan, biar direvisi sama author😄

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now