eleven

1.2K 193 12
                                    

Jihoon sekarang ada di rumah sakit karena jadwal check up. Ia hanya bersama ayahnya karena hyunsuk sedang menghadiri acara bersama papanya.

"Jiji ayah ke kamar kecil dulu sebentar ya, sus tolong jaga anak saya" pamit ayah jihoon lalu pergi ke kamar kecil.

"Namanya jiji ya?" Tanya suster yang menemani jihoon duduk.

"Ah itu panggilan dirumah, namaku jihoon, park jihoon" jawab jihoon tersenyum hingga matanya menghilang.

Suster itu menahan gemas melihat jihoon. Tangannya segera menggenggam tangan jihoon lembut.

"Saya jadi ingat anak saya, wajahnya hampir mirip denganmu" kata suster itu.

"Benarkah? Siapa namanya?" Tanya jihoon antusias.

"Namanya kang yeoun" jawab suster itu mengelus tangan jihoon.

"Dia adalah gadis berumur 5 tahun, sayangnya ia akan selamanya berumur 5 tahun" lanjut suster itu kini diiringi senyuman.

Jihoon yang bingung menolehkan kepalanya ke suster itu. Ia merasa jika suster yang menemani dia sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Satu tahun yang lalu yeoun divonis sakit tumor otak, karena kami saat itu tidak memiliki banyak uang, kami tidak bisa memberikan pengobatan pada yeoun, kami sempat mengandalkan beberapa obat tapi tidak membuahkan hasil dan semakin hari yeoun semakin drop, perlahan kami ikhlaskan jika tuhan memang akan mengambilnya" jelas suster itu dan pada akhirnya air mata yang menumpuk dipelupuk matanya turun.

"Kami yakin disana yeoun lebih bahagia karena tuhan lebih menyayanginya, dan yang paling penting yeoun tidak merasakan sakit lagi seperti dulu" suster itu membersihkan air matanya dan menatap jihoon lembut.

"Yeoun pasti bahagia disana" kata jihoon tersenyum teduh.

"Kemarilah, peluklah aku, semoga ini bisa mengobati rasa rindumu" kata jihoon merentangkan tangan.

Suster yang bernama kim sena itu segera memeluk jihoon. Jihoon merasa punggung wanita paruh baya ini bergetar dengan lembut jihoon mengusapnya.

Ayah jihoon yang mendengar semuanya tersenyum menatap anaknya. Ayah jihoon senang jika anaknya memiliki rasa empati peduli pada orang lain, bahkan jihoon tidak mengenal orang itu sebelumnya.

"Ayah ayah?" panggil jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah ayah?" panggil jihoon.

Ayah jihoon yang sedang fokus membaca artikel diipadnya segera menolehkan atensinya pada jihoon.

"Apa jiji?" Jawab ayahnya.

"Jiji kasian sama tante sena tadi, coba aja jiji udah kenal dari dulu, pasti jiji bantu" kata jihoon.

Ayah jihoon memandang anaknya yang perlahan semakin dewasa. Baru kemarin rasanya ia pertama kali menggendong jihoon kecil. Sekarang jihoon sudah tumbuh menjadi pemuda manis.

True Love [SUKHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang