thirty five

1K 151 10
                                    

Suara monitor holter alat pendeteksi ritme jantung memenuhi ruangan jihoon.

Jihoon teridur dalam koma sudah 1 bulan lamanya. Matanya seolah enggan membuka untuk terbangun.

Selama 1 bulan itu juga hyunsuk kembali menjadi pribadi dingin. Ia lebih sering menutup mulutnya rapat-rapat dan melamun setiap saat memikirkan jihoonnya.

Ia benar-benar merasa seperti ditinggalkan oleh mataharinya. Sepanjang hari ia menghabiskan waktu di dekat ranjang jihoon. Masalah pekerjaannya, papa hyunsuk yang menghandle sementara. Karena papa hyunsuk meminta agar hyunsuk lebih fokus menjaga jihoon.

Sedangkan ayah bunda jihoon mulai membaik, mereka berhasil melewati masa kritisnya. Hanya tinggal menunggu mereka sadarkan diri.

"Sayang?" Hyunsuk menggenggam tangan jihoon yang mulai kurus.

Bahkan pipinya sudah tidak se-chubby biasanya.

"Jiji kapan bangun? Hmm?" Hyunsuk melihat wajah tenang jihoon.

"Kamu tau ayah sama bunda uda berhasil ngelewatin masa kritisnya, sebentar lagi mungkin mereka bangun" hyunsuk menceritakan pada jihoon.

Walaupun dia tahu jika jihoon tidak akan menjawab.

"Kamu ngga kangen aku? Ayo dong jiji bangun, kamu dicariin loh sama temen-temen, renjun sama junkyu tiap hari kerjaannya nangisin kamu mulu sampe jeno haruto bingung gimana ngatasinnya" hyunsuk terkekeh mengingat jika renjun dan junkyu menjenguk jihoon selalu menangis.

"Kamu ngga pengen bangun dan peluk mereka bilang kalo kamu baik-baik aja? Katanya mereka kangen kamu" mata hyunsuk mulai memanas.

"Cepet bangun yaa? Aku kangen banget sama kamu, get well soon dear" hyunsuk berdiri lalu mengecup dahi hangat jihoon.

"Ck pake kebelet segala" hyunsuk berjalan memasuki kamar mandi karena panggilan alamnya.

Tanpa diketahui hyunsuk, jihoon mendengar semua yang dikatakan oleh hyunsuk dibawah kesadarannya. Dalam keadaan mata terpejam, air matanya jatuh karena ungkapan kata rindu dari hyunsuk.

 Dalam keadaan mata terpejam, air matanya jatuh karena ungkapan kata rindu dari hyunsuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama hyunsuk menatap sarapannya malas. Semenjak kejadian itu membuat mama hyunsuk berpikir berani-beraninya ryujin merusak kebahagiaan anaknya.

Gadis gila itu sebenarnya mau apa?

Mama hyunsuk diam-diam melacak dimana keberadaan ryujin, bahkan sesekali ia mengikuti kemana perginya gadis itu.

Dan ya, mama hyunsuk dibuat tercengang karena pekerjaan ryujin yang setiap malam melayani pria-pria di salah satu club malam.

Pantas saja dia selalu menggunakan barang branded, ternyata karena pekerjaannya ini.

"Sayang? Sarapannya jangan di lihatin aja dong" bujuk suaminya.

"Aku ngga lapar, aku ke rumah sakit dulu ya?" Mama hyunsuk segera beranjak dari tempat duduknya.

"Sayang tap-" telat mama hyunsuk sudah terlanjur meninggalkan papa hyunsuk menuju kamarnya mengambil tas dan ke rumah sakit.

True Love [SUKHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang