thirty six

1.2K 155 16
                                    

"Eughh-" jihoon membuka matanya perlahan.

Kepalanya seperti dihantam ribuan benda yang berat hingga membuatnya sangat pusing.

"Jihoon? Jiji? Sayang?" Hyunsuk terkejut saat baru saja masuk ke dalam ruang inap ia melihat jihoonnya terbangun.

"Jii? Kamu bisa denger aku??" Hyunsuk melempar tas nya ke sembarang arah segera menghampiri ranjang jihoon.

"Hyu-hyunsuk?" Jihoon mencoba mengedipkan matanya terus agar melihat hyunsuk lebih jelas.

Pandangannya masih sedikit mengabur.

"Kenapa badan aku susah banget dibuat gerak ya?" Jihoon kebingungan karena sedari tadi ia merasa tubuhnya sangat kaku.

"Jangan panik, aku panggilin dokter dulu yaa" hyunsuk memencet tombol panggilan dokter.

Beberapa menit kemudian dokter datang dan memeriksa jihoon.

"Tidak ada yang harus dikhawatirkan, tubuh jihoon terasa kaku karena sudah selama satu bulan penuh tidak bergerak sama sekali" jelas dokter.

"Perlahan semua akan bisa seperti semula, tolong untuk diusahan bergerak agar tidak semakin kaku" nasehat dokter.

Setelah itu dokter pamit meninggalkan ruangan jihoon.

"Sampe kaku gini, emang aku ga bangun-bangun ya?" Tanya jihoon.

Ia heran berapa lama ia tidur hingga tubuhnya tidak bisa bergerak.

"Kamu koma udah sebulan tau, aku tiap hari rasanya mo gila aja saking khawatirnya" hyunsuk mendelik pada jihoon.

Jihoon tertawa lalu kembali menatap dalam kekasih tampannya ini. Mengapa sangat kurus? Sangat berbeda dari hyunsuk biasanya.

"Kamu ga pernah makan ya selama aku koma?" Tanya jihoon.

Yang ditanyai hanya menghela nafas panjang lalu beranjak duduk di ranjang jihoon. Mendekap kesayangannya dengan hangat.

"Gimana makanannya ketelen orang tiap hari aku mikirin kamu, aku takut kamu pergi ninggalin aku" kata hyunsuk.

Suaranya sedikit pelan karena teredam di leher jihoon. Jihoon tersenyum mencoba menggerakkan tangannya, ia ingin membalas pelukan hyunsuk.

"Jadi kamu selama ini ngga pernah makan? Kamu harus jaga kesehatan juga" jihoon kini terisak.

Ia begitu merindukan dekapan hangat hyunsuk.

"Sayang? Sstt uda yaa jangan nangis hmm?" Hyunsuk melepas dekapannya lalu menangkup pipi tirus jihoon.

"Bakpao aku kemana? Kok jadi ilang gini?" Kata hyunsuk terkekeh.

"Hngg? Tirus banget yaa?" Jihoon menoleh ke arah cermin yang ada di dinding.

Bibir jihoon melengkung kebawah, ia sedikit sedih melihat pipinya yang jauh sekali dengan dulu.

"Emm tapi tetep lucu kan?" Jihoon bertanya pada hyunsuk.

"Sayangnya aku kapan si ngga lucu hmm?" Hyunsuk mengusak rambut jihoon gemas.

Jihoon menampilkan eye smilenya membuat hyunsuk tidak tahan untuk tidak mencium jihoonnya sekarang.

Jihoon semakin tersenyum saat kecupan sayang hyunsuk terasa di pipi kanannya.

"Emm ayah sama bunda dimana?" Jihoon melihat sekitar ruang inapnya.

Haruskan hyunsuk memberi tahu jihoon sekarang bahwa orang tuanya belum sadarkan diri?

Haruskan hyunsuk memberi tahu jihoon sekarang bahwa orang tuanya belum sadarkan diri?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
True Love [SUKHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang