sixteen

1.3K 185 30
                                    

Entah mengapa pagi ini jihoon merasa ada yang mengawasi. Walaupun ia sama sekali belum keluar dari rumahnya tapi ia benar-benar merasa ada seseorang yang sedang mengamati ia dari jauh.

"Jiji?"

Jihoon terkejut hingga ia hampir reflek melempar gelas yang ada didekatnya.

"Jiji? Heii kenapa?" Tanya ayahnya.

Jihoon hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum lembut pada ayahnya. Berusaha meyakinkan ayahnya jika ia baik-baik saja.

Bukankah jihoon terlalu pandai menyimpan kegelisahannya? Ia tidak mau membuat semua mengkhawatirkannya.

"Ayah pernah bilangkan ke kamu, kalau ada sesuatu yang terjadi dikamu, ayah sama bunda berhak tau, karena jiji masih tanggung jawab ayah sama bunda" nasehat ayahnya mengelus surai jihoon.

Jihoon sebenarnya ingin memberitahu, tapi ia sendiri juga tidak yakin apakah benar ada seseorang yang mengawasinya.

"Engga ada ayah, jiji tadi cuma kaget aja ayah tiba-tiba panggil, bukan karena jihoon lagi mikir sesuatu" jelas jihoon lalu meraih tangan ayahnya yang masih setia mengelus surai jihoon.

Jihoon menggenggam tangan ayahnya lembut. Memberikan usapan hangat pada tangan ayahnya bermaksud agar ayahnya tidak terlalu memikirkannya.

Tapi apakah ada orang tua yang tidak tahu jika anaknya sedang tidak baik-baik saja? Tentu saja semua orang tua selalu tahu bagaimana kondisi hati anaknya.

"Jiji ngga mau cerita ke ayah? Yauda ayah juga ngga maksa, tapi ayah bakal selalu tunggu jiji cerita, ngga papa sayang mungkin kamu belum siap cerita sekarang" ucap ayah jihoon membenarkan poni jihoon yang sudah memanjang.

"Jiji nggapapa ayah, gausah khawatir yaa? Jiji enggapapa" kata jihoon terkekeh.

"Anak ayah makin lama makin besar ya, perasaan baru aja ayah sama bunda peluk jiji kecil" kata ayahnya lalu memeluk anaknya.

Jihoon menyamankan posisinya memeluk ayahnya. Jika begini ia jadi rindu hyunsuk. Hyunsuk sedang agak sibuk karena rumah sakit sebentar lagi akan dibuka. Pembangunan sudah selesai satu minggu yang lalu, dan sekarang hanya tinggal mengecek ulang apakah bangunannya siap digunakan apa tidak. Mengapa hyunsuk ada disana? Karena ia juga merupakan donatur pembangunan rumah sakit dan bagian dari pemilik rumah sakit.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, karena ayah jihoon dan papa hyunsuk begitu memikirkannya matang-matang tentang pembangunan ini. Mereka memilih menggunakan jasa kontraktor yang juga membangun gedung-gedung penting. Jadi pembangunan akan berlangsung cepat paling lambat hanya sekitar 5 bulan saja. Padahal rumah sakit ini dibangun 15 lantai.

"Ayah serius lagi bangun rumah sakit? Ayah ceritanya ke jiji udah kaya lagi bangun kandang ayam gitu" tanya jihoon.

"Seriusan lahh kapan ayah ngada-ngada" jawab ayahnya enteng.

"Ini impian ayah sama papa hyunsuk, sama sekalian buat kamu" kata ayah jihoon.

Jihoon hanya menganggukan kepalanya paham.

Memang orang tua akan melakukan apapun demi anaknya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
True Love [SUKHOON]Where stories live. Discover now