twenty eight

1K 156 29
                                    

Pagi hari ini rumah keluarga choi sudah dihebohkan karena seorang berhasil menyelinap semalam dan meninggalkan sebuah surat.

Papa hyunsuk semakin bingung dengan si pengirim surat misterius itu.

Hyunsuk sedang mengecek ruang cctv yang ada di lantai 3.

"Arghhh shit!" Umpat hyunsuk lumayan keras saat menemukan komputer yang filenya hilang semua.

Hyunsuk segera keluar kembali menemui papanya.

"Hilang pa, kayanya dia juga nyelinap ke ruang cctv" jelas hyunsuk.

Papa hyunsuk terdiam mendengar penjelasan anaknya. Hyunsuk meraih surat yang dipegang jihoon dan membacanya.

Matanya membola ketika melihat rentetan kalimat mengancam yang ditujukan pada keluarganya dan keluarga jihoon.

'Kau pikir aku main-main?

Sekali lagi kuberitahu, aku hanya membalas apa yang telah kalian perbuat di masa lalu.

Aku hanya ingin melihat kehancuran kalian seperti hancurnya aku di masa itu

Jadi nikmati semuanya dan lihat, akan ku pastikan kalian membayar apa yang kalian lakukan'

Hyunsuk tidak mengerti apa maksudnya. Perbuatan apa yang dimaksud. Ia marah. Marah karena sosok misterius ini berhasil membuat papanya stres berhari-hari. Mama hyunsuk hanya menatap sendu suaminya jadi lebih sering diam karena memikirkan ini.

"Hyunsuk papa minta kamu lebih jagain jiji ya? Kamu ngga usah mikir gimana papa, kamu cuma papa minta jagain mama sama jiji, hyunsuk bisa janji kan sama papa?" Tanya papanya memastikan.

Hyunsuk benci situasi ini, tapi ia masih berusaha untuk tegar dengan mengangguk yakin.

"Papa bakal pancing pelakunya biar dia mau datang langsung dihadapan papa" kata papa hyunsuk mulai menyusun rencana.

"Bahaya paa, nanti kalo orangnya nekat ke papa gimana?" khawatir jihoon.

Papa hyunsuk tersenyum dan meraih tangan jihoon, istrinya, hyunsuk untuk digenggam bersamaan.

"Kalian ngga usah khawatir, kalaupun papa yang kena gapapa asalkan jangan kalian" kata papa hyunsuk mentap satu-persatu orang yang ia sayangi.

Hyunsuk memeluk erat tubuh tegap papanya. Ia merasa bersalah karena tidak bisa membantu apapun. Jika ia membantupun pasti dilarang karena papanya tidak mau dia terluka.

Mulai hari ini, papa hyunsuk akan mulai menyusun rencana dan menyelesaikan semua masalah.

Hari berganti menjadi malam.

"Kamu yakin? Aku khawatir papa kenapa-napa, aku juga khawatir sama ayah bunda yang lagi dibusan" cemas jihoon.

Ia takut jika orang misterius ini juga mengincar ayah bundanya.

"Kamu yakin kan sama aku? Percaya sama aku kalo semuanya bakal baik-baik aja" jawab hyunsuk berusaha menenangkan kesayangannya.

"Tapi kalo ayah sama bunda disana juga diancam kaya gini gimana? Huks" jihoon mulai menangis.

Hyunsuk sontak menarik bahu kesayangannya untuk didekap. Ia merasakan perlahan bajunya mulai basah karena air mata jihoon. Tangan hyunsuk dengan lembut mengusap bahu bergetar milik yang lebih muda agar tenang.

"Ka-kalo aku jemput ayah sama bunda kamu izinin ya?" Tanya jihoon mendongak menatap hyunsuk masih bercucuran air mata.

"Jemput di busan?" Tanya hyunsuk bingung.

Jihoon mengangguk cepat.

"Jangan, aku takut kamu yang malah jadi incarannya" kata hyunsuk takut.

True Love [SUKHOON]Where stories live. Discover now