eighteen

1.1K 172 24
                                    

H-2

Pagi jihoon dihiasi kehangatan karena pelukan hyunsuk. Ia sendiri pun juga terkejut saat merasakan pelukan hyunsuk dari belakangnya. Ia yakin itu hyunsuk karena ia mencium parfum hyunsuk yang begitu familiar baginya.

"Hyunsuk?" Panggil jihoon sambil menepuk-nepuk tangan hyunsuk.

"Emm?" menyahut lalu kembali tertidur lagi.

Jihoon terkekeh gemas lalu segera membalikkan tubuhnya.

"Kamu kapan dateng??" Tanya jihoon mendusel ke arah pelukan hyunsuk lebih dalam.

"Jam berapa yah? 11 malem lah kalo gasala" jawab hyunsuk lalu membalas pelukan jihoon.

Dengan mata terpejamnya hyunsuk tersenyum. Tangannya tetulur untuk mengusap lembut bagian kepala belakang jihoon.

"Dua hari lagi semua bakal balik kaya semula" gumam jihoon.

Seketika itu pula senyum hyunsuk kembali merekah. Ia mengeratkan pelukkannya dan mengecup dahi jihoon berkali-kali.

"Makasih karena tetep bertahan buat aku" kata hyunsuk memandang jihoon yang semakin menyembunyikan kepalanya.

"Sama-samaaa" jawab jihoon terkekeh.

Tampa sadar hyunsuk memperhatikan bibir manis jihoon. Perlahan ia memajukan kepalanya hingga dahi mereka bersentuhan. Jihoon dapat merasakan deru nafas hyunsuk karena jarak yang begitu dekat. Setelah itu ia merasa benda kenyal mendarat tepat pada bibirnya dengan lembut.

Di sela-sela ciuman lembut itu jihoon tersenyum. Begitupun hyunsuk.

"Astaga belum nikah udah uwu gini gimana kalo udah nikah ntar??"

"Gemes banget hih pengen liat mereka cepet-cepet nikah"

Ternyata ayah bundanya jihoon memperhatikan kegiatan jihoon hyunsuk dari ambang pintu yang terbuka sedikit.

Dan sepertinya mereka tidak terganggu sama sekali.

Dan sepertinya mereka tidak terganggu sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

H-1

"Jiji pengen ketemuu ayah" rengek jihoon.

"Iyaa sebentar ayah harus cek sekali lagi ini dokumen, sekarang jiji ganti baju dulu deh minta tolong bunda sambil tunggu ayah selesai" jawab ayah jihoon mengelus rambut anaknya.

"Okeiii, bundaaaaa tolong" panggil jihoon.

"Bunda disini sayang" jawab bundanya lalu menggandeng jihoon menaiki tangga.

Ayahnya menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus pada dokumennya.

Hari ini jihoon ingin bertemu siapa yang akan mendonorkan matanya. Kata ayah dan bundanya seorang itu masih berumur 17 tahun. Ia menderita kanker stadium akhir, menurut prediksi dokter kemungkinan untuk bertahan hidup tidak lama. Dan ternyata ia memilih untuk menyerah lalu memberikan seluruh organ tubuhnya yang masih bisa berfungsi dengan baik untuk didonorkan.

True Love [SUKHOON]Where stories live. Discover now