17. Liburan (Part Dua)

20 7 0
                                    

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan selama 24 jam rombongan pelajar SMA Binar Berlian tiba di Bali

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan selama 24 jam rombongan pelajar SMA Binar Berlian tiba di Bali. Saat ini mereka menuju ke penginapan di salah satu tempat wisata Bali.

Perjalanan melewati banyak pepohonan rindang. Anak-anak yang sudah siap dengan kamera langsung memotret sekitar. Mereka semua kagum dengan keindahan di sini.

Sekitar 2 jam, bus tiba di sebuah villa. Seorang guru yang ikut dalam perjalanan wisata ini segera memberi arahan kepada para murid untuk bersiap-siap turun. Semuanya harus disiplin. Tidak boleh saling mendorong. Antre dengan rapi.

Aldino, Rafa, Cahya, Sindy, dan Tara ikut mengantre untuk keluar dari bus. Tentu saja setelah mengambil barang bawaan mereka masing-masing.

Keluar dari bus, Aldino langsung menghirup udara segar dalam-dalam. "Hahhh.. Baliiii, aim kamingggg..." serunya seraya merentangkan tangan.

Tara menuruni tangga di belakang Aldino. Sialnya, entah siapa seseorang mendorong punggung Tara, hingga cewek itu terjerungup ke depan.

Mendengar suara Tara berteriak refleks Aldino menoleh dan menangkap tubuh Tara. Mereka berdua jatuh ke tanah dengan posisi Tara yang menimpa Aldino.

Seketika cuitan heboh mengudara. Melihat posisi Tara dan Aldino membuat orang-orang khususnya para remaja berpikir yang tidak-tidak. Anak jaman sekarang memang meresahkan.

Ketika itu juga, Tara langsung bangun dan salah tingkah. Wajahnya yang selalu nampak pucat kini memerah, sedangkan Aldino dengan bodohnya menyeringai membuat situasi semakin ricuh.

"Woi Aldino menikmati tuh, wah parah lu mes** anjir," celetuk salah satu anak.

"Hahaha.. Aldino gercep banget dah. Mantep gan."

"Lagi nggak Al?"

Aldino berdiri lalu membersihkan bajunya dari remahan daun kering. Dia menoleh ke sumber suara. "Lagi dong, enak loh," ucapnya sambil bergaya sok keren.

Sekeliling mereka langsung tertawa menanggapi lelucon Aldino. Sedangkan Tara menunduk malu menyembunyikan wajahnya. Dalam hati merutuki tingkah Aldino ini.

"Heh ada ribut-ribut apa ini??"

Seorang guru datang meredakan keributan itu. Anak-anak langsung diam ketika ditanya, mereka bingung harus menjawab apa.

"Sudah-sudah. Kalian buat barisan sekarang. Saya akan membagi beberapa anak untuk mengisi kamar. Jadi jangan ribut!" sambung guru itu.

"Baik, Pak," ucap mereka semua dengan kompak.

Anak-anak mulai mengatur barisan dipimpin oleh salah satu murid lelaki yang terkenal disiplin. Setelah selesai, guru tadi mengambil alih barisan.

Semua anak menyimak kalimat sang guru dari awal sampai selesai. Setiap kamar dihuni tiga orang, siswi terpisah dengan siswa. Dan sial kedua bagi Tara adalah, dia kedapatan sekamar dengan orang yang dibencinya yaitu Sindy dan Cahya.

Diary About Sindy •END• {Terbit}Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum