06. Sindy Merajuk

189 108 2
                                    

2 Hari kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2 Hari kemudian....

Setelah Tara mendapat telepon dari kurir bahwa paketan Sindy telah sampai, dia ke kamar Sindy untuk memberitahunya.

"Sindy! Buka pintunya!" teriak Tara dari luar.

"Tumben Tara kesini?" gumam Sindy nyaris tak terdengar. "Bentar, Tar."

"Lo tungguin kurir sana di depan, katanya masih depan gang," ucap Tara. Setelah mengucapkan itu, dia langsung beranjak pergi.

"Ah iya, paket lo COD. Jangan lupa siapin duitnya juga," sambung Tara sebelum benar-benar pergi dari pandangan Sindy.

Sindy mengangguk. "Makasih, Tar."

Setelah kepergian Tara, Sindy bergegas masuk kembali ke kamarnya untuk mengambil dompet. Dengan langkah cepat Sindy ke luar rumah untuk menunggu abang kurir datang.

Bertepatan saat Sindy keluar dari pagar rumahnya, terlihat seorang kurir yang tengah mengendarai motornya. Sindy melambaikan tangannya ke arah kurir.

Setelah menerima dan membayar paket tersebut, Sindy melangkah menuju kamarnya untuk mencoba baju yang telah dipesankan oleh Tara.

Sindy membukanya perlahan. Baju tersebut berwarna coklat susu yang dipadukan dengan warna putih. Sindy tersenyum, warnanya sangat indah. Sindy segera mengeluarkan baju tersebut dari bubble wrap yang membungkusnya.

"Ada yang janggal," batin Sindy. Dia mengangkat baju itu dan melihatnya. Betapa terkejutnya Sindy saat melihat baju itu adalah model baju yang benar-benar terbuka.

Baju tanpa lengan yang sangat mini. Sangat jauh dari dugaan Sindy.

Sindy sudah dicucuri keringat, dia bingung harus apa. Nanti malam dia sudah tampil, tidak! Sindy tidak akan tampil dengan pakaian seperti ini.

Jika dilihat-lihat, bagian bawahnya tidak terlalu pendek. Tetapi, bagian dada yang sangat rendah membuat Sindy panik akan jadi seperti apa dirinya ketika mengenakan baju ini. Lagipula bajunya tidak akan cocok jika dipadukan dengan jaket atau sejenisnya.

Tangannya tergerak untuk mengambil ponsel lalu membuka aplikasi WhatsApp, Sindy tidak berani untuk keluar. Tidak ada yang boleh mengetahui tentang hal ini selain dirinya dan... Tara.

Anda
Tar
Bajunya Tar
Tara
Kok bajunya terbuka banget, gue kan udah bilang yang sopan. Kok malah gini?
Tar
Tar
Bales Tar!

Tara
Harusnya lo bersyukur gue bantu.

Baru saja Sindy ingin membalas pesan Tara. Namun nihil, profil dan last seen Tara sudah hilang, rupanya Tara memblokir nomor Sindy.

Diary About Sindy •END• {Terbit}Where stories live. Discover now