16. Liburan (Part Satu)

89 20 1
                                    

SMA Binar Berlian telah menyelesaikan semester terakhirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SMA Binar Berlian telah menyelesaikan semester terakhirnya. Sesudah mengadakan class meeting, dari jauh-jauh hari sang kepala sekolah sudah merencanakan kegiatan liburan akhir semester. Dan saat ini tiba waktunya untuk semua murid Binar Berlian liburan.

Di dalam keluarga Sindy dan Tara, mereka sama-sama sibuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Sindy bangun lebih dulu dibanding Tara, dan dia langsung membangunkan Tara supaya tidak terlambat ke sekolah.

Mereka akan berlibur selama tiga hari di Bali. Maka dari itu, semua anak dipastikan membawa perlengkapan seperti baju, alat mandi, cemilan, dan obat-obatan. Dan Sindy sudah mengepaknya jadi satu di dalam koper pink miliknya.

Sedangkan Tara, gadis itu hanya membawa sebuah tas ransel yang berisi beberapa stel baju, sebuah jaket, dan air mineral. Dia tidak mau ribet seperti yang dilakukan Sindy.

Dengan penuh semangat Sindy berjalan cepat membawa barang-barangnya ke depan rumah. Dia memasukkannya ke bagasi. Disambut oleh sang papa.

"Wah, semangat betul anak Papa satu ini," ucap Marwan sambil mengelus kepala Sindy.

Sindy tertawa. "Iya dong kan mau liburan. Papa mau ikut?"

"Ikut nanti Papa duduk dipangku sopir, ya."

"Kok gitu?"

"Yaiyalah kan bangkunya udah kalian duduki semua, hahahaha."

Sindy ikut tertawa dengan lelucon papanya. Tiba-tiba Tara datang, "Yuk, Sin. Kita berangkat," ucap Marwan.

"Udah salim Mama, kan?" sambung sang Papa.

Sindy mengangguk. "Udah, Pa. Ayo."

Tara yang menyaksikan itu hanya melengos malas. Lalu dia masuk ke mobil dan membanting pintunya sekencang mungkin hingga Sindy dan Marwan terkejut.

Setelah keluar dari gang rumahnya, mobil mulai melaju membelah jalanan kota. Kondisi jalan sudah cukup ramai pada jam ini. Maklum, ini Jakarta, kota milenial.

Pukul 06.30 mereka telah sampai di depan gedung SMA Binar Berlian. Sindy kegirangan melihat dua bus besar terparkir di dekat gedung. Itu bus pariwisata.

"Ih Sindy nggak sabar nyampe Bali, Pa," ucap Sindy seraya melepas safety beltnya dengan terburu-buru.

Marwan tertawa. "Yasudah sana. Selamat bersenang-senang, ya."

Tara keluar dari mobil. Namun, upayanya untuk menutup kembali pintu mobil urung saat sang Papa memanggil Sindy. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan papanya.

Sindy melongok kembali ke dalam mobil. Dia terkejut saat melihat Marwan mengeluarkan banyak uang dari dompetnya. Lalu uang itu diserahkan kepada Sindy.

"Ini tambahan uang jajan kamu. Kalo kurang hubungin Papa aja, Nak."

Sindy melongo melihat uang sebanyak itu. Masalahnya dia sudah diberikan cukup uang dari Ilona dan Marwan kemarin. Bahkan uang di ATMnya pun belum habis. Dan sekarang Marwan memberikan lagi uang yang menurut Sindy terlalu banyak.

Diary About Sindy •END• {Terbit}Where stories live. Discover now