09. Sindy Menjauh

174 97 0
                                    

Aldino dan Rafa berjalan beriringan menuju ke kelas 11 IPS D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldino dan Rafa berjalan beriringan menuju ke kelas 11 IPS D. Seperti biasa, Rafa ingin mengapeli pacarnya dan Aldino ingin mengapeli Sindy.

Namun sesampainya mereka di kelas tersebut, Aldino tidak menemukan sang pujaan hati. Hanya ada Cahya di sana. Aldino kebingungan, dia melihat ke sekeliling ruang kelas untuk mencari keberadaan Sindy.

Rafa dan Cahya tengah mengobrol asyik ketika menyadari bahwa Aldino gelisah.

"Lo kebelet boker ye, Al?" tebak Rafa membuat Cahya terbahak.

Aldino menghampiri Cahya tanpa menghiraukan Rafa. "Dimana temen lo?" tanya Aldino pada Cahya.

"Siapa?" bingung Cahya.

"Sindy," jawab Aldino.

"Ooh. Nggak tau gue, terakhir gue liat dia keluar kelas sendirian tapi gatau kemana."

Aldino mengangguk. Lalu berlari meninggalkan ruang kelas. Sementara Cahya terlihat bingung dengan sikap Aldino.

Sebenarnya siapa gadis yang disukai Aldino? Tara atau Sindy?

••|••|••

Sindy merasakan ketenangan di sini. Di rooftop seorang diri. Dengan angin sepoi yang menyapu helai rambut panjangnya. Pandangan Sindy jatuh ke arah gedung-gedung pencakar langit jauh di sana.

Ketika sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri, tiba-tiba sebuah suara berisik mengganggunya.

Brakkkk

Pintu rooftop terbuka. Sindy menoleh, dia melihat Aldino berdiri di sana dengan napas ngos-ngosan. Lelaki itu tersenyum.

"Lo di sini?" tanya Aldino.

Sindy menghela napas. Tujuannya ke sini karena ingin menghindari lelaki itu, tapi kenapa Aldino malah menemuinya?

Aldino berjalan ke arah Sindy, lalu duduk di sampingnya. Kaki mereka dibiarkan menggantung di udara sementara mereka duduk di tepi tembok rooftop.

"Lo ngapain di sini sendiri?" tanya Aldino lagi.

Sindy menatap kosong ke kejauhan. "Nggak ngapa-ngapain," jawabnya.

Aldino memperhatikan raut wajah Sindy, seperti lain dari biasanya. "Lo ngehindarin gue, Sin."

"Enggak."

Diary About Sindy •END• {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang