12. Misi Awal Tara

118 57 0
                                    

AndaGue di bangku taman

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Anda
Gue di bangku taman. Sini aja kalo lu kangen wkwkw canda kangen

Tak berapa lama setelah chatnya dibaca, seseorang menepuk pundak Aldino. Cowok yang sedang menscroll tiktok itu kini menyimpan ponselnya ke saku celana.

"Kok sendirian? Temen lo pada kemana?" tanya Sindy seraya mengambil duduk di sebelah Aldino.

"Nggak papa. Gue males sama anak-anak, kalo ngomong jorok," jawab Aldino.

Sindy menahan tawa. "Emangnya lo nggak?"

"Nggak lah. Gue pentok ke babi, paling parah anjing. Kalo mereka kan hi gelay."

Tawa Sindy pecah. "Lo tuh bisa aja bikin gue ketawa."

"Alhamdulillah. Gue berguna."

Keheningan tercipta. Sindy dan Aldino sedang menata detak jantung mereka masing-masing.

"Al..."

"Sin..."

Mereka bertatapan. Tertawa.

"Lo duluan."

"Lo duluan."

Kaget, mereka tertawa. Lagi.

"Elo."

"Elo."

Kali ini keduanya heran. Kenapa bisa bersamaan begitu?

Aldino mengalah. "Oke gue duluan."

Sindy mengangguk.

"Lo udah nggak marah lagi kan sama gue? Udah nggak mau ngejauh lagi kan?"

Pertanyaan Aldino membuat Sindy terdiam. Beberapa detik kemudian gadis itu tersenyum, menganggukkan kepala.

"Sekarang gue."

Kini giliran Aldino yang dibuat diam. Penasaran.

"Em nggak jadi deh. Gue mau balik ke kelas, ikut?" tawar Sindy.

"Ngapain? Mending disini santai-santai, anginnya sepoi-sepoi sejuk tau. Apalagi liat bid-"

"Ayo ah." Sindy langsung menarik tangan Aldino. Dia tak sanggup jika harus mendengar Aldino melanjutkan kalimatnya, melihat tatapan cowok itu saja sudah membuat Sindy merasakan sakit jantung.

Diary About Sindy •END• {Terbit}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora