1. Satu

525K 63.8K 12.6K
                                    

Geng di SMA Pancasila itu pengecut semua.
~Calista Shaqueena~

Happy reading ❤️

Calista menatap gedung sekolah di depannya dengan penuh kebencian. Setelah sekian tahun, ia kembali lagi menginjakkan kakinya di tempat penuh kekejaman ini. Kini, ada misi yang harus ia selesaikan. Tangannya mengepal penuh amarah, dendamnya mengobar bersamaan dengan bayangan-bayangan kesakitan itu muncul.

"I'm back!" ucap Calista pelan. Tangannya mengambil ponsel lalu mengirimi pesan sahabatnya dulu, jika dia sudah kembali.

"Awal baru dimulai, Calista. Mari kita hancurkan, semua orang yang pantas dihancurkan," semangat Calista pada dirinya sendiri kemudian mulai melangkah masuk.

Sepanjang perjalanan, semua mata memusatkan pandangannya ke arah Calista. Gadis berparas cantik serta bulu mata lentik itu memang mampu menarik perhatian. Tampilannya yang mencerminkan aura badgirl, serta muka judes yang selalu ia pasang, menambah kesan misterius.

"Heyyo Calista! Welcome to SMA Pancasila!" sambut Reyna dengan muka bahagianya. Ia tak menyangka sahabat kecilnya kembali lagi.

Keduanya berpelukan melepaskan kerinduan. Sekian tahun tidak bertemu, membuat suasana menjadi sedikit canggung.

"You grew up so beautiful," puji Reyna.

"Of course."

Reyna tertawa kecil. Keduanya berjalan berdampingan. Bisik-bisik siswa-siswi mulai terdengar riuh. Kehadiran Calista mampu membuat semuanya tertarik. Semuanya bisa menebak, bahwa Calista akan menjadi gadis tercantik di SMA Pancasila tahun ini.

"Lo jadi bahan pembicaraan, Cal."

"Udah biasa." Calista menyahut dengan santai. Di sekolahnya dulu, ia juga selalu menjadi bahan pembicaraan. Ini bukan lagi hal asing untuknya.

Mata Calista berubah sinis ketika melihat tiga orang wanita berpenampilan cabe-cabean mencegatnya. Salah satunya ada Shena---ratunya bullying di SMA Pancasila, cewek itu berada di tengah dengan dua dayang di setiap sisinya.

"Lo anak baru?" tanya Shena angkuh. Siapapun harus tahu bagaimana kekuatannya di sekolah ini. Semuanya juga harus tunduk di hadapannya, bahkan anak baru sekalipun.

"Perlu gue jawab pertanyaan lo? Kayanya nggak terlalu penting, sih," balas Calista menantang. Siswa-siswi mulai berbisik, hanya Calista yang mampu membalas ucapan Shena dengan menantang. Keberanian gadis itu tidak main-main.

"Lo belum tau siapa gue?"

"Nggak mau tau dan nggak penting juga."

Vita---cewek di sebelah kiri Shena angkat bicara, "Lo anak baru songong banget."

"Bacot. Minggir lo semua! Sebelum gue ancurin satu-satu!" ancam Calista dengan muka judes.

"Heh! Lo jangan main-main sama gue ya!" sentak Shena tak terima dipermalukan.

Calista menoleh ke arah Reyna yang dari tadi diam di sampingnya. "Ni orang sakit jiwa kah? Dateng-dateng ngerusuhin gue. Bilangin sama triple cabe-cabean ini, jangan sampe tuh mulut gue robek-robek."

LAVENDER Место, где живут истории. Откройте их для себя