20. Dua puluh

355K 54.4K 27.4K
                                    

Happy reading ❤️
-Mengakak liat dua orang bucin depresot.-
~Calista🔥

Vote dan spam komentar di setiap paragraf biar cepet update ❤️

Oh, iya. Udah follow akun ini belum? Biar ga ketinggalan notifikasi?

Follow ig aing, bakal spoiler di sana @starsshine1603

Thank u❤️

⚠️⚠️⚠️

⚠️⚠️⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

"Lo keliatan cocok sama Shena tau, jangan putus lah. Si bajingan sama si jalang emang couple goals banget!"

Sangga tidak berkata apa-apa tapi tatapannya begitu berang, seperti ingin membunuh Calista detik ini juga. Sangga tahu betul kekuatan Calista, apalagi kekejaman cowok yang dekat dengan Calista bernama Andrew itu.

"Gue bingung deh, lo dikasih apaan sama Shena? Bucin lo udah tingkat akhirat," heran Calista sambil mengangkat satu alisnya. ia benar-benar baru tahu ada orang yang sebucin ini.

"Lo belum pernah ngerasain aja rasanya cinta mati sama orang gimana." Sangga membalas dengan sinis. "Nggak laku, sih," lanjutnya pedas lalu menyeringai.

Calista terkekeh dengan intonasi datar, persis seperti Andrew. "Gue kan cewek mahal," balas Calista lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Beda sama cewek lo. Barang murah, jadi banyak peminatnya," balas Calista telak.

Sangga mencoba menahan amarahnya yang ingin meledak. Cewek ini benar-benar mempunyai mulut yang beracun, serangannya selalu dibalas lebih pedas.

"Singkatnya, gue berlian, kalo cewek lo sampah."

Setelah itu Calista berbalik ingin pergi, sudah cukup ia membuat Sangga diam.

"Lo yang terburuk, Calista. Lo hama yang datang di SMA Pancasila. Lo pengusik di sini," geram Sangga membuat langkah Calista terhenti kemudian berbalik menatap Sangga lagi.

"Are you kidding me?" tanya Calista menggunakan aksen British, suaranya begitu memanjakan telinga. Kharisma cewek itu saat berkata bahasa Inggris bertambah. Lalu bibirnya mengulas senyuman miring.

"Lo becanda 'kan ngomong itu?" tuntut Calista merasa perkataan Sangga tadi lucu. Sangat lucu karena bertolak belakang dengan kenyataan.

"SMA Pancasila aman saat gue dateng. Kadar pembullyan di sini jadi berkurang. Geng di sini juga sekarang nggak begitu berkuasa. Gue penyelamat, Sangga."

Itu kenyataannya. Calista membuat SMA Pancasila mulai damai. Shena masih melakukan perundungan kepada siswi lemah, tapi intensitas kekejamannya tidak seperti dulu.

LAVENDER Where stories live. Discover now