45. empat lima

283K 47.1K 62.2K
                                    

Follow Instagram :
@calzeylions_wp @starsshine1603

Dan para Rp, kalian bisa seru-seruan di sana :
@calistashaqueenaa
@alcakrawala_
@andrewcalzeylions_
@drystancalzeylions
@kenan.calzeylions
@defancalzeylions
@shenacutee
@reynasylv_
@vionasheinzel
Gabung Chanel Telegram : Starsshine. Seru-seruan di sana!
Tiktok : @Dragonlions36

Mana nih yang nunggu update?

Happy reading 💓⚔️
Vote&spam komentar di setiap paragraf🖤

"Para maung meresahkan 🔥"
-Calista

Ada cerita apa hari iniii?! Sesi curhat di sini❤️ semangat ya! Apapun itu, jangan pernah kehilangan senyuman ya!

Absen pake jam kalian baca ini⚠️

Spam emoticon ♥️ ini dong yang banyak hehew!

Siapkan tabungan kalian! Mari ketemu Maung versi cetak! Banyak rahasia yang terbongkar disana🔥 sama ada anuuu pokoknya berdamage dahh. Kemungkinan Desember.

 Kemungkinan Desember

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

"Perkenalkan Tuan Alfa, nama saya Al Calzeylions!" tegas Al memperkenalkan dirinya membuat Alfa dan Shena mematung.

"Calzeylions?" gumam Alfa tak percaya. "Marga siapa? Kamu berani melepas marga Papa?!" bentak Alfa menggelegar.

Al terkekeh meremehkan. Menatap ayahnya begitu tajam. "Bukannya anda sendiri yang bilang akan melepas marga Cakrawala jika saya kabur dari rumah?" sindirnya.

Alfa terlihat tersinggung. Tangannya sudah mengepal kencang. Tak pernah ia sangka, anak yang dulunya selalu menurut, lemah ketika ia siksa, kini berdiri melawannya.

"Papa benar-benar benci kamu anak sial!" bentaknya lagi.

"Saya juga membenci anda," balas Al tenang.

Hening sesaat. Sampai Alfa mengatakan sesuatu yang membuat Al lemah.

"Yah bagus. Pembunuh istri saya seharusnya tidak memegang marga Cakrawala," sinis Alfa lalu tersenyum kemenangan. Ia tahu bahkan sangat tahu, hal yang paling menyakitkan bagi Al adalah ketika disebut pembunuh.

Al tertegun sesaat. Telinganya berdengung mendengar itu. Pembunuh adalah kata-kata yang paling ia benci. Matanya memejam sesaat menahan emosi. Mati-matian ia menahan nyeri di dalam dada, mati-matian Al menghalau air mata yang akan menetes. Luka ini, selalu membuatnya lemah.

'Bayi tak berdosa tak mungkin menjadi alasan seseorang mati'

Kata-kata dari Andrew dan Calista langsung terngiang-ngiang. Al mengumpulkan keberaniannya lagi. Matanya kembali terbuka, sorot tajam itu mampu membius Alfa. Ia tak boleh kalah, kedua tangannya mengepal kencang sampai kubu-kubu jarinya memutih.

LAVENDER Where stories live. Discover now