8. Delapan

358K 57.7K 11.7K
                                    

Happy reading 🖤
Oh iya, dipart sebelumnya banyak yang nebak, sayangnya masih meleset😀🤙
~Calista : Angel or devil?🔥~
🏴🗡️

****

"Ssssstttt ...," lirih Calista berbisik. "Tutup mulut lo. Bau bangke soalnya."

Aliran darah di tubuh Shena langsung naik, amarahnya ingin meledak saat ini juga ketika Calista meremehkannya. Shena menyingkirkan telunjuk Calista yang ada di bibirnya secara kasar. Tangan kanannya lalu terangkat ingin menampar pipi mulus Calista.

Melihat itu, Calista yang gesit langsung menangkisnya dengan mudah. Calista mencengkram erat lengan Shena lalu bibirnya tersenyum begitu manis ketika melihat muka masam cewek di depannya ini.

"Hanya karena gue senyum, itu bukan berarti gue nggak mau pukul lo." Cengkraman Calista bertambah erat. Kuku tajam cantiknya menggores lengan itu.

Vita dan Indah orang yang di samping Shena mencoba melepaskan cengkraman itu. Mereka kasihan dengan Shena.

"Stop, Vita. Lo nggak bakal bisa nglepasin tangan itu, kecuali kemauan Calista sendiri mau nglepasin," beritahu Viona yang tahu betul kekuatan Calista. Ia kasihan melihat mereka bersusah payah mengeluarkan tenaga tapi hasilnya sia-sia.

"Lo tau, Shen. Gue paling benci sama manusia macem lo. Manusia yang beracun bagi orang lain," kata Calista pedas. Matanya membius Shena seolah Shena adalah mahluk yang pantas untuk dibasmi.

"Gue juga benci lo. Inget Calista, sekeras apapun lo ngelawan gue. Orang-orang di SMA Pancasila tetep nganggep gue yang paling istimewa. Gue punya lima benteng kuat di sini," balas Shena tak kalah sinisnya, lima benteng itu adalah inti Skorpios. Hanya itu yang bisa Shena andalkan sekarang. Ia mencoba melepaskan cengkraman Calista tapi sia-sia. Cengkraman Calista terlalu kuat.

Bibir Calista menyeringai. Menatap Shena seolah mahluk menjijikkan. "Lima benteng terkuat lo bakal gue kalahin. Tunggu waktunya, mereka bakal memihak gue."

"Dan, juga ...." Calista mengantungkan ucapannya. "Kalo pun lo istimewa di mata orang-orang, lo tetep sampah di mata gue!" lanjut Calista lalu memelintir tangan Shena pelan tapi cukup membuatnya meringis kesakitan.

"Itu balesan karena lo memperlakuin Dino kaya budak!" timpal Calista lalu menghentakkan tangan Shena hingga terlepas. Cewek itu langsung meringis, tapi tatapannya masih memancarkan aura permusuhan.

Calista merogoh saku bajunya untuk mengambil dompet. Ia mengeluarkan satu gepok duit warna merah senilai ratusan ribu. Setelah itu ia melemparkannya kepada Shena. Uang-uang itu berterbangan, menyebar di udara seolah sedang hujan uang. Semuanya tertegun melihat perilaku Calista.

"Lo kekurangan uang kan? Tuh ambil. Gue ikhlas ngasih buat pengemis." Calista mengedipkan sebelah matanya berniat mengejek. Senyuman miring tak lupa ia tunjukkan. Sebenarnya, jika Shena tak kelewatan, Calista juga tak akan seperti ini.

"Definisi manusia bertingkah laku iblis itu lo, Shena," ujar Calista sebelum berjalan pergi dengan kedua sahabatnya.

*****

Dalam kelas unggulan keadaan begitu ramai karena jam kosong. Calista tertawa bersama kedua sahabatnya bergosip tentang muka melas Shena tadi. Kebanyakan yang lain juga beraktivitas sama, termasuk Al dan Bara yang memang sedang berdiskusi.

"Gila lo ya, Cal." Viona masih tak habis pikir. "Gue ngeri sama kelakuan badass lo tadi. Mana kata-katanya membunuh banget."

Calista terkekeh. "Lebay lo. Gue cuman berbicara fakta."

Obrolan mereka terhenti karena tiba-tiba pintu kelas ditendang dari luar hingga terbuka. Semua langsung memusatkan pandangannya ke pintu. Wajah Sangga yang menyeramkan muncul di balik pintu lalu masuk.

LAVENDER Where stories live. Discover now