25. Dua lima

333K 54.7K 53.1K
                                    

Happy reading ❤️
"Manusia menjijikkan!"
~Andrew

Vote dan spam komentar di setiap paragraf biar cepet update ❤️

Oh, iya. Udah follow akun ini belum? Biar ga ketinggalan notifikasi?

Follow ig aing, bakal spoiler di sana @starsshine1603

Tiktok juga. Yang pegang kadang admin kadang aku.
@dragonlions36

Thank u❤️

Yang mau Maung bocil+maung reot absen kuy!❤️

Say hello ke papa maung!

Say hello ke papa maung!

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

****

Al mengerjapkan matanya untuk memfokuskan pandangan. Setelah hujan-hujanan tadi ia tertidur sampai malam. Helaan napas terdengar berat. Saat ingin mencoba bangun, ternyata tangan dan kakinya diikat kuat oleh tali tambang. Al mencoba memberontak sekuat tenaga, tapi hasilnya sia-sia.

"Arghhh!" maki Al saat tahu ia sudah terperangkap di kamarnya. Ini pasti kelakuan Alfa.

Pintu dibuka dari luar. Alfa datang dengan tampang bengisnya sambil membawa belati. Lagi dan lagi, luka di badan Al akan bertambah. Kemarin ia diborgol, sekarang ditali di atas kasur agar tidak melawan. Ayahnya benar-benar gila.

"Satria bilang, kamu sudah lupa akan tanggung jawabmu," sinis Alfa dengan tatapan tajam. Melihat anaknya tak berdaya membuat senyuman puasnya tersungging.

Al berubah panik ketika ia menyadari tak pakai baju, ia menyesali kebiasaannya ketika tidur dari dulu harus lepas baju. Ia takut ayahnya akan melukai tatonya tepat di bagian jantung. Al tak rela jika tulisan Calista harus disayat dan ternoda dengan darahnya.

"Jangan!" geram Al menatap ayahnya dengan sorot permusuhan. Alfa terkekeh kecil, siap mengarahkan pisau itu ke tato kalajengking.

Tanpa rasa kasihan, Alfa menyayat tato itu membentuk pola abstrak. Darah langsung mengalir membasahi perut Al yang kotak-kotak. Tato gambar kalajengking itu sudah tertutup noda darah merah. Bau anyir sangat menyengat. Alfa terkekeh bangga, ia merasa puas dengan ini. Al memberontak tapi sia-sia, tubuhnya terkunci oleh tali.

Al menggigit bibir bawahnya kuat-kuat untuk menahan perih yang menjalar di sekitar perut. Tanpa disadari, bibirnya sudah berdarah.

"Al nggak pernah minta dilahirin," lirih Al lalu terkekeh dengan nada getir.

"Ini hukuman buat kamu karena mempermalukan Papa di depan Satria," desis Alfa bak iblis lalu kembali melancarkan aksinya.

LAVENDER Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu