{Tersedia di Gramedia}
( Sudah terbit, end & masih lengkap!)
Calista Shaqueena, gadis yang begitu kuat dan berani. Mempunyai paras cantik tapi selalu menampilkan mimik muka sadis ketika melihat orang yang dibenci. Tujuannya kembali ke tempat lahirny...
Dan para Rp, kalian bisa seru-seruan di sana : @calistashaqueenaa @alcakrawala_ @andrewcalzeylions_ @drystancalzeylions @kenan.calzeylions @defancalzeylions @shenacutee @reynasylv_ @vionasheinzel Gabung Chanel Telegram : Starsshine. Seru-seruan di sana! Siapa tau mau caper ke Andrew. Tiktok : @Dragonlions36
Mana nih yang nunggu update?
Happy reading 💓⚔️ Vote&spam komentar di setiap paragraf🖤
"Keadilan ditegakkan hari ini, predator-predator itu harus dihukum." -Calista
Ada cerita apa hari iniii?! Sesi curhat di sini❤️ semangat ya! Apapun itu, jangan pernah kehilangan senyuman ya!
Jaga kesehatan. Musim penghujan awas pilek.
Absen pake nama bias kalian dong⚠️
Spam emoticon ♥️ ini dong hehew!
LAVENDER TERBIT TANGGAL 30 DESEMBER ♥️ NABUNG KUY ♥️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
"You're mine, only mine. Yes, Calzey?" ujar Al dengan nada penuh penekanan membuat semuanya terperangah.
Keadaan hening. Al masih tetap memusatkan pandangannya ke arah Calista. Sedangkan yang lain hanya diam memperhatikan Al dengan sorot mematikan. Al begitu berani menekankan pada semuanya bahwa Calista hanya miliknya.
"Oalah asu, bocah prikk!" sewot Kenan mencoba mencairkan suasana.
"Gue jadi pengen jantung lo deh," lanjutnya sinis.
Calista memberanikan diri menatap Al lekat, tak peduli dengan para kakak dan sepupunya menatap tajam. Jari lentiknya terangkat untuk merapikan rambut Al yang acak-acakan. Sapuan lembut itu membuat Al tertegun. Debaran jantungnya menggila, kali ini tatapan Calista berbeda. Begitu tulus dan hangat.
"Huanjenggg," sindir Kenan sok bersin. Niatnya hanya ingin menyelamatkan Al, karena saudaranya yang lain terlihat menyeramkan.
Calista tersenyum tipis. "Muka lo merah. Lo lagi emosi?" ledeknya membuat Al memalingkan wajahnya.
"Jagoan diginiin aja mleyot," lanjut Calista meledek.
"Ehem. Dududuuduuuu ...." Kenan berucap lagi merusak suasana.
Calista tak menghiraukannya, menganggap omongan Kenan hanya angin lalu. Ia memegang pipi Al, mengelusnya lembut membuat Al mematung. Pertama kali disentuh selembut ini oleh tangan lentik gadis membuat Al syok. Ia diam meresapi beberapa saat lalu menggenggam tangan Calista.