2. Dua

418K 59.2K 8.9K
                                    

Happy reading ❤️

Calista dan Reyna duduk santai di kantin tempat Al. Ralat, hanya Calista yang santai, Reyna tidak. Cewek itu berkeringat dingin, karena dijadikan pusat pandangan siswa-siswi. Pertama kalinya ada cewek berani yang menduduki kursi kebesaran itu, selain Shena. Biasanya hanya Shena yang duduk di sana bersama Sangga, cewek prioritas Skorpios.

"Lo anak baru songong banget. Berani-beraninya duduk di sini?!" labrak Shena yang baru saja datang sendirian. Mukanya memerah kesal.

Calista menyeruput esnya. Menatap santai cewek yang sedang marah itu, tanpa rasa takut. "Hidup lo gabut banget. Gue nglakuin apapun lo koreksi. Bahkan duduk aja masih dibacotin!"

Reyna melirik Calista kagum akan keberaniannya.

Shena mengepalkan tangannya penuh amarah. Tidak ada yang boleh menduduki kursi Al, bahkan dirinya saja tak berani. Tapi cewek itu dengan lancang mendudukinya. Posisinya sebagai cewek yang paling ditakuti seperti tergeser.

"Percuma Tuhan ngasih mata buat lo tapi nggak bisa baca tulisan di meja itu!" sentak Shena.

Calista melirik tulisan itu lagi. Tangannya bergerak mengambil pulpen yang ada di sakunya. Dengan begitu santai ia mencoret-coret tulisan Al Cakrawala and Skorpios itu tanpa rasa ragu sedikitpun.

Shena yang melihat itu emosi. Tulisannya jadi ketutup dan kotor. Tangannya merebut paksa pulpen itu dan langsung membuangnya asal.

"BERANI-BERANINYA LO!" sentak Shena yang diselimuti amarah.

"Kenapa gue nggak berani? Cuman tulisan jelek kaya gini. Jangan sok berkuasa. Lo pikir ini sekolahan milik nenek moyang lo?" balas Calista sambil menaikkan satu alisnya menantang.

"Lo masih anak baru, makanya gue kasihan. Setelah liat perlakuan lo kaya gini, gue jadi minat buat jadiin lo target selanjutnya." Shena tersenyum sinis. Calista akan menjadi list orang yang nanti ia bully sampai cewek itu tunduk kepadanya dan minta maaf sampai mohon-mohon.

"Silahkan. Gue nggak takut."

"Pergi lo!" Ia masih tak terima anak baru ini menduduki kursi Skorpios.

Reyna ambil bagian, ia menyenggol siku Calista. "Ayo pergi."

"Ogah. Males banget nurutin perintah cewek ular ini."

"LO BILANG GUE ULAR?!" sentak Shena sambil melotot. Amarahnya tidak dapat dibendung.

Calista menggebrak meja sedikit keras lalu bangkit dari duduknya. "KUPING LO BUDEG?! MAU GUE ULANGIN?" tawar Calista dengan muka sadis.

"LO CEWEK ULAR!"

Semua yang di kantin mendengar itu. Suara Calista begitu menggelegar dan tegas membuat semua bergidik ngeri.

"Pergi lo. Sana ngadu, panggil lima satpam lo ngadep gue."

Calista tersenyum miring. Yang dimaksud satpam oleh dia adalah kelima inti geng Skorpios, mereka benteng terkuat Shena.

"Gue pastiin lo nyesel," ancam Shena lalu pergi.

****

Calista menatap sinis kelima cowok gagah yang sedang berdiri di depannya. Senyuman miring ia tunjukkan kepada mereka. Semuanya tampan, tapi tidak dengan hati mereka, Calista tahu itu.

"Ngapain lo berlima mejeng di sini?!" tanya Calista santai.

"Lo yang bentak Shena di kantin?!" tanya cowok bernama Sangga dengan nada bicara sedikit tinggi.

"Iya kenapa? Dia ngadu sama lo berlima?" balas Calista tanpa rasa takut.

Kelima cowok itu menatap Calista penuh intimidasi. Cewek ini berani-beraninya melawan mereka tanpa rasa takut.

LAVENDER Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ